Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyebut ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri gula nasional.
"Tantangan sudah sangat jelas, soal lahan, bibit, pengadaan lahan," kata Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Supriadi secara virtual, Kamis (28/4/2021).
Baca juga: RI Selalu Defisit Gula, Ini Sejumlah Penyebabnya
Supriadi memaparkan, tantangan pertama yaitu produktivitas gula nasional belum cukup memenuhi kebutuhan gula nasional, baik konsumsi langsung maupun industri.
Baca juga: Kemenperin Pastikan Pegatron Technology Lanjutkan Ekspansi Pada Tahun Ini
"Bahkan kebutuhan industri masih 100 persen impor raw sugar untuk diolah menjadi gula kristal rafinasi," ucapnya.
Kedua, kata Supriadi, di mana produktivitas industri gula berbasis tebu masih rendah, karena sebagian besar umurnya sudah tua dan akhirnya kurang efisiensi.
Baca juga: 90 Persen Bahan Baku Industri Obat Hasil Impor, Kemenperin Dorong Transformasi Industri Farmasi
"Kemudian, lahan tebu di Pulau Jawa semakin turun, sehingga produksi tebu turun," paparnya.
Terakhir, yaitu masih banyaknya kendala untuk pembangunan pabrik gula di luar Pulau Jawa, seperti lahan maupun akses.
"Pengembangan industri guka di luar Pulau Jawa terkendala infrastruktur yang masih minim," ucap Supriadi.