Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama masa pandemi 2020, Bank DKI masih membukukan pertumbuhan aset 13,4 persen menjadi Rp 63,04 triliun, lebih tinggi dibandingkan capaian total aset di 2019 sebesar Rp55,60 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa mengatakan inisiatif dan pengelolaan resiko yang efektif jadi salah satu kunci menjaga kualitas aset dan bisnis di tengah pandemi.
"Berbagai inisiatif dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 dengan tetap mengedepankan pertumbuhan yang berkualitas menjadi fundamental yang baik bagi perseroan," kata Zainuddin Mappa dalam keterangannya, Kamis (29/4/2021).
Ia menyebut, pertumbuhan aset itu didorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang melonjak 31,16 persen dari Rp37,30 triliun menjadi Rp48,92 triliun pada 2020.
Baca juga: Likuiditas Lancar, Bank BJB Siapkan Rp 15,1 Triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri
Sementara tabungan Bank DKI per Desember 2020 tercatat Rp 11,07 triliun alias tumbuh 5,04 persen dibandingkan Rp 10,54 triliun pada 2019.
Sedangkan giro per Desember 2020 sebesar Rp11,17 triliun atau tumbuh 46,84 persen, dan deposito tumbuh 39,30 persen.
Baca juga: Plafon Penyaluran KUR Bank Sinarmas Tahun Ini Rp 1,25 Triliun
Penyaluran kredit dan pembiayaan yang dilakukan Bank DKI selama 2020 mencapai Rp35,66 triliun atau terkontraksi 4,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Hingga Maret 2021, Bank Syariah Indonesia Salurkan Pembiayaan Modal Usaha Mikro Rp 2,32 Triliun
Penurunan kredit disebabkan pengurangan eksposur kredit yang diberikan kepada bank pada tahun 2019 sebesar Rp 3 triliun menjadi hanya Rp575 miliar di tahun 2020.
Upaya ini dilakukan lantaran belum pulihnya permintaan dunia usaha imbas wabah Corona.
Kendati begitu, realisasi kredit yang dikucurkan kepada sektor riil tetap tumbuh positif sebesar 1,95 persen dari Rp34,40 triliun di tahun 2019 menjadi Rp35,08 triliun pada 2020.
"Bank DKI menjaga kualitas pertumbuhan kredit dengan fokus meningkatkan kredit pada sektor riil, dengan harapan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor riil agar bisa terus tumbuh selama pandemi," pungkas Zainuddin Mappa.