Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Ekonomi Islam Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan ketidakpastian ekonomi membuat harga emas masih akan bergerak fluktuatif.
Ketidakpastian ekonomi tersebut dipicu program vaksinasi yang belum mencapai 100 persen.
“Sampai saat ini saya belum melihat tanda-tanda vaksinasi akan segera sampai 100 persen. Jumlah penduduk kita 270 juta,” kata Fauziah yang juga ekonom Indef ini, dikutip Sabtu (1/5/2021).
Fauziah belum dapat memastikan berapa potensi kenaikan harga emas ke depan.
Baca juga: Turun Tipis, Harga Emas Batangan Antam Dibanderol Rp 921 Ribu Per Gram
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Terkoreksi ke Level Rp922 Ribu Per Gram
“Mungkin bisa lima kali lipatnya tetapi yang pasti masih akan sangat fluktuatif istilahnya seperti roller coaster,” ucap dia.
Selain, program vaksinasi yang belum rampung juga pesta demokrasi pemilu 2024 yang bakal memberi pengaruh cukup besar.
Fauziah mengingatkan agar investasi emas tidak dilakukan dengan cara mencicil, lebih baik menabung lalu pilih produk yang sesuai.
Baca juga: India Tingkatkan Upaya Vaksinasi Warganya dan Minta Bantuan Lebih dari 40 Negara
Baca juga: India Tingkatkan Upaya Vaksinasi Warganya dan Minta Bantuan Lebih dari 40 Negara
“Karena hitung-hitung ekonominya kalau kita cicil melalui perbankan tidak akan ketemu titiknya. Selama 10 bulan mencicil emas, baru dapat fisiknya sementara keuntungan hanya untuk bank,” urainya.