TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tropical Forest Alliance (TFA), sebuah patform kemitraan global yang diprakarsai Consumer Goods Forum (CGF) mendorong dunia industri memanfaatkan rantai pasok yang berkelanjutan dan menghindari praktik perambahan hutan untuk ekspansi produksi.
Dalam menjalankan aksinya, TFA melibatkan para stake holder yang terdiri dari pemerintah, swasta dan masyarakat sipil.
Rizal Algamar, Direktur TFA Southeast Asia dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (30/4/2021) mengatakan, TFA saat ini menjalankan tiga kerangka kerja strategis:
Pertama, membangun jejaring dengan mitra yang memiliki agenda sama agar rantai pasok untuk pemenuhan bahan baku industri fast moving consumer goods (FMCG) bebas dari ancaman deforestasi.
Agenda kedua, memperkuat upaya pencapaian rantai pasok yang bebas deforestasi, dan agenda ketiga memobilisasi seluruh stake holder.
Baca juga: Program Sawit Berkelanjutan, Asian Agri Berikan Pendampingan Replanting ke Petani
"Mereka perlu dimobilisasi agar bisa bekerja bersama sama dengan agenda yang sama dengan kita agar bisa mengakseletasi rantai pasok yang bebas dari deforestasi," ujar Rizal.
Dijelaskan, TFA saat ini memiliki 170 mitra, sebagian besar adalah perusahaan FMCG dan juga trader. "Kita juga bekerja sama dengan petani swadaya dan small trader masuk dalam rantai pasok anti deforestasi," ungkapnya.
Baca juga: Tiga Kunci Utama UMKM Berbasis Sawit Jadi Pemain Dunia
Pada Climate Leader Summit yang diinisasi oleh Amerika Serikat pada 22 April 2021, Presiden Jokowi menyampaikan dalam 10 tahun terakhir Indonesia sukses menurinkan laju deforestasi yang signifikan hinga mencapai 75,03 persen dibandingkan sebelumnya.
Indonesia juga berhasil menurunkan kebakaran lahan cukup signifikan.
Baca juga: Perkebunan Kakao Terbesar di Dunia Dibangun di Pulau Seram Maluku
Fitrian Ardiansyah, Chairperson of Yayasan IDH menekankan, agenda aksi TFA akan berhasil jika berhasil membangun komunitas bersama untuk mencapai visi pemenuhan rantai pasok yang berkelanjutan.
"Aksi-aksi yang diperlukan untuk dorong pencegahan deforestasi ini, tantangan yang saat ini ada tak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, harus melibatkan sektor swasta," ungkapnya.
TFA saat ini memiliki sejumlah mitra seperti di Aceh, Riau dan Kalimantan Barat dan aktif melakukan upaya pencegahan deforestasi.
Dicontohkan, pada industri kelapa sawit, langkah ini antara lain dengan memperbaiki pola pemilihan bibit sampai ke manajemen lahan untuk meningkatkan yield tanaman.
Hasilnya, produktivitas yang dihasilkan tanaman lebih tinggi tanpa perlu memperluas areal lahan melalui pembukaan lahan baru.