TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) mengambil langkah lanjutan untuk memperkuat infrastruktur logistik Pulau Jawa.
Satu di antaranya lewat kerja sama melalui anak usahanya, PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) dengan anak usaha Pelindo III yaitu Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan Berkah Multi Cargo (BMC), bertepatan dalam rangka HUT TPS ke 22.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera, Akbar Djohan mengatakan, fokus PT KBS saat ini adalah mempersiapkan infrastruktur jalur logistik Pulau Jawa. Dengan kolaborasi yang dilakukan PT KBS ini yakin bisa menghadirkan logistik yang efektif.
Baca juga: Dukung Proyek Infrastruktur, Krakatau Steel Teken Kerja Sama dengan Inerco Senilai Rp 4,8 Triliun
“Lewat kerjasama dengan TPS dan BMC, harapannya kita bisa menghadirkan logistik yang terintegrasi dengan lebih efektif. Dengan begitu, konektifitas angkutan antara wilayah barat - Cilegon dan Surabaya sekitarnya, dimana kereta api bisa langsung masuk area Pelabuhan TPS,” ujar Akbar pada keterangannya di Jakarta (3/5/2021).
Baca juga: Jawa Barat Gandeng Anak Usaha Krakatau Steel untuk Pengembangan Sistem Logistik Terintegrasi
PT KBS juga sebelumnya sudah melakukan kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) dan PT Kereta Api Logistik (KA Logistik) untuk penguatan infrastruktur logistik Nasional.
Puji Winarto, Direktur Utama PT Krakatau Jasa Logistik mengatakan, kerjasama ini dapat memaksimalkan rangkaian kereta api PT KBS melalui anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) dari Surabaya untuk cargo impor atau lokal yang akan dibongkar di TPS dan bisa diangkut rangkaian kereta api PT KJL ke wilayah DKI dan Banten.
Demikian juga sebaliknya cargo yang berasal dari Banten dan sekitarnya untuk ke wilayah Indonesia Timur, bisa diangkut rangkaian kereta api KJL rute Cilegon - Jakarta langsung menuju sisi dermaga TPS.
"Jika kerjasama ini bisa berjalan dengan baik, konektifitas jalur logistik akan semakin terjamin dan biaya logistik akan competitive. Hal ini bisa berdampak meningkatkakan ekspor dan Impor Nasional,” kata Puji Winarto.
Akbar Djohan yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) ini turut menjelaskan bahwa emang perlu sekali langkah-langkah kolaborasi ini diambil dengan kolaborasi ini bisa saling bekerjasama untuk menghadirkan jasa logistik yang terintegrasi, terjamin, dengan biaya yang murah.
“Kami akan terus mencoba mengambil langkah-langkah lainnya dan mengajak kolaborasi agar kita bisa menghadirkan jasa logistik terbaik dengan terus menyiapkan infrastruktur logistik nasional,” ungkap Akbar.
Terakhir Akbar juga mengatakan harapannya dengan penguatan infrastruktur logistik bisa berdampak secara nasional dan juga berharap bisa meningkatkan ekspor dan impor nasional dengan begitu juga akan berdampak kepada pertumbuhan perekonomian nasional.