News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei KIC: Shopee Sumbang Omzet Terbesar untuk UMKM Selama Pandemi

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shopee

TRIBUNNEWS.COM – Shopee menyumbang omzet terbesar yang membantu usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertahan di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut terungkap dalam survey yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) bertajuk “MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM”.

Riset tersebut menjabarkan jika pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi omzet di bisnis offline dan membuat pelaku usaha beralih membuka usaha online.

“Beberapa pelaku usaha bahkan menutup usaha offline, beralih ke online atau setidaknya memadukan penjualan offline dengan online,” kata Manajer Survei Katadata Insight Center (KIC) Vivi Zabkie di Jakarta.

Mengacu pada survey tersebut, Shopee sukses mengungguli beberapa kompetitornya seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Blibli, dan market place lainnya.

Secara angka, 57% UMKM menjawab Shopee sebagai platform yang mendatangkan omzet atau nilai penjualan terbesar.

Di peringkat kedua, Tokopedia 28%, Lazada 6%, Bukalapak 3%, Blibli 2% dan 3% dari marketplace lainnya.

Keberhasilan Shopee mengungguli kompetitornya tidak terlepas dari beragam promo yang diberikannya.

Banyaknya program promo yang dihadirkan oleh platform seperti Shopee, membuat UMKM merasakan berbagai manfaat berjualan di marketplace. Program promo seperti gratis ongkir, cashback dan diskon yang diberikan, ternyata sangat memberikan dampak untuk meningkatkan penjualan UMKM.

Sebanyak 89% UMKM pengguna Shopee mengaku sangat merasakan dampak berbagai program promo yang diberikan.

Diikuti 45% UMKM pengguna Tokopedia dengan berbagai program promonya, 17% UMKM pengguna Lazada, 12% pengguna UMKM Blibli, dan 11% pengguna Bukalapak.

Sementara itu, Shopee juga unggul dari sisi membantu memasarkan produk atau toko dengan baik.

Sebanyak 85% UMKM yang menggunakan Shopee merasakan manfaat ini, diikuti 53% UMKM yang menggunakan Tokopedia, 33% UMKM pengguna Lazada, 17% UMKM pengguna Bukalapak dan 12% UMKM pengguna Blibli.

Dari sisi keamanan, riset ini menyimpulkan marketplace dinilai aman untuk bertransaksi (69%) dan mudah digunakan/user friendly (66%). Para UMKM mengaku merasa aman dalam melakukan aktivitasnya melalui platform digital.

Shopee juga tercatat mengungguli marketplace lain dari segi keamanan. Hal ini tercermin pada hasil survey terhadap responden dari masing-masing pengguna UMKM platform yang menunjukkan tingginya rasa aman, khususnya untuk dua marketplace terbesar yakni Shopee 92% dan Tokopedia 72%, diikuti Bukalapak 35%, Lazada 36% dan Blibli 40%.

Menjadi pilihan UMKM

Keunggulan faktor sebagai penyumbang omzet terbesar, manfaat program promo dan pemasaran, membuat Shopee menjadi marketplace pilihan UMKM.

Dari hasil survei juga terungkap bahwa sebanyak 82% responden UMKM menggunakan Shopee sebagai tempat menjual dan memasarkan produk secara online, kemudian 64% responden UMKM menggunakan Tokopedia, Bukalapak 28%, Lazada 22%, Blibli 15% dan lainnya 9%.

Diolah dari Katadata Insight Center (KIC)

Vivi mengatakan, sebanyak 86% UMKM yang disurvey menggunakan 1 hingga 3 marketplace untuk memasarkan produk. Bahkan, sisanya ada yang memanfaatkan 4 hingga 6 marketplace sebagai kanal penjualan.

Dari skala 1 sampai 10, responden UMKM memberi nilai 9 atau sangat setuju bahwa marketplace telah membantu memperluas jaringan bisnis dan memicu tumbuhnya bisnis baru.

Responden juga memberi nilai 8 atau setuju bahwa marketplace membantu UMKM bertahan serta mendukung keberlangsungan UMKM Indonesia di masa pandemi.

"Platform digital menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah serta menjaga jarak.

UMKM menyadari adanya tren peralihan konsumen ke belanja digital. Maka marketplace akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen,“ kata Vivi.

Lebih lanjut Vivi menjelaskan survei ini dilakukan terhadap 392 UMKM di sejumlah kota di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan pada periode 24 Maret hingga 9 April 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini