Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih Rp742 miliar pada triwulan 1 2021 year-on-year.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal.
"Tahun ini BSI fokus ke empat hal di antaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger,” kata Hery dalam konferensi pers RUPS, Kamis (6/5/2021).
Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021.
Baca juga: Setelah Pesantren Binaan Habib Lutfi, BSI Siapkan Pembiayaan Pertashop di 1.000 Pesantren Lain
Hery menjelaskan pada triwulan 1 2021, penyaluran pembiayaan sebesar Rp159 triliun atau naik 14,74 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp138,6 triliun.
"Komposisi Pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun (45,0 persen dari total pembiayaan), segmen korporasi Rp37,3 triliun (23,5 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp20,8 triliun (13,1 persen), mikro Rp15,0 triliun (9,4 persen), dan komersial Rp9,6 triliun (6,1 persen).
Baca juga: BSI Lakukan Optimalisasi Pengumpulan dan Penyaluran dan ZISWAF Nasional
Sampai triwulan 1 2021, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp234,4 triliun naik 12,65 persen secara year on year (yoy) dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun.
BSI juga mencatat kenaikan rasio kecukupan modal atau CAR menjadi 23,1 persen di triwulan 1 2021.
Selain itu, BSI meningkatkan volume transaksi kanal digital yang nilainya tembus Rp40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53 persen secara tahunan (yoy).