Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemerintah mendorong agar usaha mikro bidang kuliner agar masuk ke pasar online.
Menurutnya, pedagang warteg dan warung makan lainnya merupakan pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
"Pengusaha makanan ini akan kita dorong untuk bergabung dengan marketplace dan onboarding Laman Bela Pengadaan," jelas Teten dalam acara Sinergi Untuk Penguatan Usaha Mikro Berdaya Saing, di Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Laman Bela Pengadaan menjadi pasar online yang disediakan pemerintah.
Melalui e-Katalog dan Laman BekanPengadaan LKPP di platform online tersebut, pelaku UMKM dapat memenuhi kebutuhan belanja pemerintah.
Baca juga: Tes GeNose di Pasar Lama Tangerang, Hasilnya Empat Orang Positif Covid-19
"Selain itu, ada Pasar Digital (PaDi), yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian BUMN untuk menyerap produk UMKM melalui belanja barang dan jasa BUMN dengan nilai di bawah Rp14 miliar," papar Menkop.
Lebih dari itu, Teten mengatakan, upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) dilakukan dengan kebijakan subsidi bunga, penempatan dana restrukturisasi, imbal jasa penjaminan, insentif pajak, tambahan modal kerja kepada koperasi melalui LPDB-KUMKM, dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Dari sisi hilir, pemerintah memperluas akses pasar produk UMKM, terutama melalui pasar online.
"Target pemerintah pada tahun 2023, 30 juta UMKM dapat terhubung ke ekosistem digital. Hingga bulan April 2021, tercatat baru sekitar 12 juta atau 18 persesn pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital," tukas dia.
Baca juga: Supomo: LPDB-KUMKM Upayakan UMKM Bertahan Melewati Masa Sulit Akibat Pandemi Covid-19
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Dyan Shinto E. Nugroho menjelaskan ada perubahan perilaku konsumen, di mana banyak orang belanja makanan pindah ke sistem online.
“Kami juga mencatat ada peningkatan jumlah layanan logistik dan juga transportasi online," kata Shinto.
Bahkan, lanjut Shinto, selama pandemi ada sekitar 180 ribuan UMKM yang bergabung dengan GoFood dan Gojek, di mana 90 persen di antaranya merupakan usaha mikro.
"Kami juga melakukan langkah dengan menawarkan ekosistem bisnis dengan berbagai kemudahan dan fitur-fitur bagi UMKM. Di dalamnya termasuk pelatihan-pelatihan bagi UMKM seperti pelatihan manajemen dan packaging," pungkas Shinto.