TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menumbuhkan inovasi dan mewujudkan SDM unggul, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kompetisi bertajuk Kebun Inovasi.
Kebun Inovasi merupakan program pengembangan ekosistem startup digital untuk menginkubasi ide dan inovasi kreatif di dunia digital dalam rangka menyelesaikan permasalahan di pemerintahan.
Kepala Dinas Kominfo DIY Rony Primanto mengatakan DIY memiliki potensi yang cukup besar dari kemampuan sumber daya manusia atau masyarakatnya dalam hal teknologi informasi.
Baca juga: Berkat Aplikasi di PlayStore, Kolaborasi Anak Muda Ini Lolos Program Akselerasi StartUp Mahasiswa
Sementara itu dari program Jogja Smart Province yang ada di Dinas Kominfo DIY sendiri, Rony mengungkapkan bahwa pihaknya melihat ada permasalahan yang dapat dipecahkan dengan teknologi informasi yang selalu berkembang.
“Oleh karena itu kami ingin menggali potensi masyarakat Yogyakarta, dimana mereka juga dapat ikut terlibat,” terang Rony, Jumat (7/5/2021).
Kebun Inovasi sendiri, selain bertujuan untuk menumbuhkan inovasi dan mewujudkan SDM unggul, juga sebagai bentuk program unggulan pengembangan inovasi di Yogyakarta sekaligus realisasi amanah rencana aksi yang tertuang dalam Jogja Smart Province sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY No 46 Tahun 2019.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Perusahaan Unicorn, Kominfo Resmikan Startup Studio Indonesia Batch 2
Rony melihat bahwa di Yogyakarta sendiri banyak SDM yang diserap oleh perusahaan-perusahaan di bidang IT seperti pengembang aplikasi digital, e-commerce ataupun marketplace sampai game developer, baik itu perusahaan nasional maupun internasional.
“Keberadaan perusahan-perusahaan tersebut juga banyak ditemui di Yogyakarta. Tak ketinggalan, tahun-tahun belakangan ini juga banyak kita jumpai working space yang selalu penuh dengan kegiatan para anak muda,” ujar Rony.
Sehingga Rony menegaskan, secara kualitas dan kuantitas SDM dibidang IT di Yogyakarta, potensinya sangat luar biasa.
Oleh karena itu yang dibutuhkan kemudian menurut Rony adalah bagaimana para penggiat IT tersebut jeli dalam memanfaatkan peluang, terlebih di masa pandemi saat ini, dimana transformasi digital justru semakin terakselerasi.
“Situasi pandemi saat ini memacu para penggiat IT untuk semakin berinovasi,” ujar Rony.
“Sehingga lewat Kebun Inovasi, kami berupaya menghadirkan peluang tersebut sekaligus memberikan kesempatan untuk berinovasi menghadirkan solusi bagi kami untuk dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat lebih cepat, tepat, efektif dan efisien lagi,” tambahnya.
Acara ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat komunitas, mahasiswa, pelajar, masyarakat umum yang berkomitmen untuk bersama memiliki semangat membangun layanan publik dan pemerintahan menjadi lebih baik.
Peserta terdiri dari beberapa tim dimana setiap tim minimal beranggotakan 3 orang dan maksimal 5 orang.
Inovasi yang dikompetisikan adalah ide kreatif terkait layanan digital yang nantinya hak cipta hasil inovasi menjadi hak milik Pemda DIY, dengan peluang pelibatan inovator dalam proses implementasinya.
Sementara itu tiga tema inovasi yang dikompetisikan meliputi; Jogja Smart Province (JSP), yaitu tema seputar solusi untuk meningkatkan fungsi pada 5 dimensi JSP, yaitu Smart Society, Smart Culture, Smart Living, Smart Governance dan Smart Environment.
Kemudian e-Government (SPBE), tema seputar solusi untuk meningkatkan kapabilitas dan tingkat kematangan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan Pemda DIY, dan terakhir, Public Services, tema seputar solusi untuk meningkatkan segala bentuk layanan publik di lingkungan Pemda DIY.
Acara ini juga akan menghadirkan sederet mentor ternama, yaitu; Sony Rachmadi Purnomo (CEO Run System), Saga Iqranegara (Co-Founder Sertiva), Triasmono (ex-CEO GIB), dan Muhammad Aditya A.N (Dewan Pembina ADITIF, Kadiv Mentorship MIKTI).