TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai apa itu uang spesimen atau House Note.
Akhir-akhir ini, uang spesimen pecahan 1.0 banyak diperbincangkan publik, termasuk di media sosial TikTok.
House Note (uang spesimen) diterbitkan oleh Peruri, bukan rupiah dan tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran.
Lantas, apa itu House Note atau uang specimen?
Baca juga: Harga Emas Antam Senin, 10 Mei 2021: Stagnan Rp 937.000 per Gramnya
Dikutip dari akun resmi Instagram Peruri, @peruri.indonesia menjelaskan tentang apa itu House Note atau Uang Spesimen.
House Note merupakan uang specimen atau uang contoh yang diterbitkan oleh banknote printes atau perusahaan pencetak uang.
Uang tersebut, dicetak dengan tujuan untuk mempromosikan kemampuannya dalam mencetak uang menggunakan teknologi security features tertentu.
Berdasarkan UU Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011 disebutkan uang NKRI adalah Rupiah yang memiliki ciri paling sedikit memuat:
1. Gambar lambang negara "Garuda Pancasila"
2. Frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia"
3. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya
4. Tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia
5. Nomor seri pecahan
6. Teks "Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengeluarkan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai..."
Baca juga: Danamon Siapkan Rp 2,5 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Selama Idul Fitri
Berdasarkan ciri-ciri di atas, House Note tidak memuat ciri-ciri tersebut.
Peruri menerbitkan House Note/uang specimen digunakan sebagai alat pemasaran (marketing tools).
Guna mempromosikan contoh produk/uang yang diproduksi oleh Peruri.
Hingga kini, Peruri telah mencetak tiga series House Note.
Pertama, pada tahun 2015 dengan tema "The Beauty of Indonesia".
Kedua, pada tahun 2017 dengan tema "Indonesia and Japanese Heritage".
ketiga, pada tahun 2021 dengan tema "The Inspiring Tales".
Adapun sebagai informasi, berikut ini ciri-ciri keaslian uang rupiah, dilansir Indonesia.go.id:
A. Bahan Baku Uang Kertas Rupiah
- Bahan serat kapas
Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
- Benang pengaman
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.
Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
- Tanda air (watermark)
Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan.
Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.
B. Desain
Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus.
Sehingga secara kasatmata mudah dikenali.
C. Teknik Cetak
Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)
Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda.
Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.
Gambar tersembunyi (multicolour latent image)
Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.
- Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.
- Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
- Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
- Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
Gambar tersembunyi (latent image)
Bagian depan
Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.
Gambar ini terlihat pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000. Pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.
Bagian belakang
Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.
Teknik cetak khusus
Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba.
- Kode tuna netra (blind code)
- Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba.
- Gambar saling isi (rectoverso) dan logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)