Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan memastikan, stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional termasuk penyediaan Idul Fitri 2021.
“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai sampai dengan saat ini,” jelas Oke ditulis, Rabu (12/5/2021).
Diketahui harga kedelai dunia pada Mei 2021 berkisar di 15,42 dolar AS per bushels.
Baca juga: Harga Kedelai Masih Rentan Alami Kenaikan Lantaran Masih Bergantung Pasokan Impor
Terdapat kenaikan harga di kisaran 8,12 persen dari penyediaan April sebedar 14,26 dolar AS per bushels.
Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.
Oke menerangkan, pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe stabil pada kisaran harga Rp9.700/kg--Rp9.900/kg dan di tingkat gudang importir Rp9.400/kg--Rp9.600/kg.
Baca juga: Harga Kedelai Terus Melonjak Tak Terkendali, PSI Tagih Janji Kementan
Sementara itu,harga tahu tetap masih bisa dijaga stabil oleh para pengrajin di kisaran Rp650/potong dan tempe Rp16.000/kg.
Secara umum, harga kedelai di tingkat pengrajin pada kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah Rp10.000/kg saat ini.
Jika terdapat harga kedelai di atas Rp10.000/kg dibeberapa daerah, harga tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik distributor.
Baca juga: Soal Harga Kedelai, Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Cepat Kementan
Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan harga.
Hal itu guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.
Oke juga meminta para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada pengrajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).
“Produksi tahu dan tempe diharapkan dapat terus berjalan khususnya untuk periode Idulfitri2021 sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkasnya.