Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kembali dilanjutkan. Proyek yang sempat terhambat Pandemi Covid-19 dan pembebasan lahan kini pengerjaannya sudah mencapai 73 persen.
Direktur Manajemen Proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono mengatakan bahw hingga pekan ini sudah 8 terowongan atau tunnel yang rampung dikerjakan dari total 13 terowongan.
"Dua hari lalu tunnel 11 juga sudah tembus. Jadi per Minggu ini sudah 8 terowongan yang tembus dan target nya di akhir tahun semua terowongan selesai," kata Allan saat memaparkan proges pembangunan kepada Presiden Jokowi di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, (18/5/2021).
Pembangunan terowongan KCJB kata Allan menggunakan TBM (Tunnel Boring Machine), sama seperti pembangunan tunnel Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Pembangunan terowongan menggunakan TBM berukuran dua kali lipat dari proyek MRT yakni 13,19 meter karena memotong jalur tol Jakarta-Cikampek.
Baca juga: Jokowi: Tahun Depan Persiapan Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
"Terowongan ini mencrossing tol Jakarta-Cikampek. Dengan begitu menggunakan TBM sama seperti MRT untuk menjaga kondisi tanah tidak bergerak di atasnya. Karena jalan tol tidak boleh terganggu," katanya.
Baca juga: Didampingi Dubes China, Jokowi Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Terowongan terpanjang kata Allan berukuran 4,4 KM. Lama pengerjaan terowongan bervariasi, tergantung pada panjangnya. Untuk terowongan yang paling dekat dengan Jakarta sepanjang 1,8 KM menghabiskan waktu 14 bulan.
"Dimulai di Oktober selesai di Desember tahun lalu,," katanya.
Pihaknya
"Target waktu itu tercapai dengan baik, 4 ring per hari. Total 734 ring dan saat ini, 25 meter dari bawah," tuturnya.
Jokowi berharap dalam pembangunan kereta cepat ada transfer teknologi. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dapat mengambil dan menyerap ilmu dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
"Kita harapkan, nanti apabila sudah diputuskan akan diperpanjang sampai ke Surabaya, kesiapan SDM-SDM kita sudah memiliki pengalaman yang di Jakarta-Bandung," katanya.
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki panjang kurang lebih 142,3 KM. Nilai proyek pembangunan yang ditargetkan rampung akhir 2022 ini membengkak hingga 23% dari nilai proyek awal US$ 6,071 miliar.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Pembangunan proyek sempat terkendala Pandemi Covid-19 dan pembebasan lahan.