Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya akan lebih gencar sosialisasi protokol kesehatan CHSE pada pelaku parekraf.
Hal ini bertujuan agar kasus lonjakan wisatawan di destinasi wisata tidak terjadi kembali saat libur nasional.
"Mengenai limpahan dari wisatawan untuk lebaran ini sudah saya sampaikan berkali-kali di forum ini bahwa kita harus menyiapkan diri, pasti akan melimpah, protokol kesehatan harus kita tingkatkan dan alhamdulillah koordinasi kita dengan pemda dan kewenangan yang kita berikan kepada pemda itu tereksekusi dengan baik," kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Sandiaga Boyong Program Pengembangan Wisata Bahari ke Situbondo
Sandiaga juga mengapresiasi pemerintah daerah (pemda) yang tegas menutup sementara destinasi wisata karena tidak menaati protokol kesehatan CHSE.
"Langkah-langkah antisipatif pemda yang perlu kita apresiasi seperti di DKI Jakarta telah menutup sementara Ancol, Ragunan, dan TMII, serta juga langkah-langkah pemerintah di Banten untuk melakukan penutupan sementara destinasi wisata Pantai Anyer-Carita. Di Surabaya, Kolam Renang Waterpark Kenjeran juga ditutup, Pantai Batukaras di Pangandaran, Waterpark HJR di Kecamatan Jatisari, hingga Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu juga ditutup," katanya.
Seperti diketahui, di musim lebaran tahun ini pemerintah memutuskan untuk menunda sementara mudik guna menekan penyebaran COVID-19.
Namun untuk kegiatan wisata lokal, masih diperbolehkan dengan tetap memperhatikan data-data penyebaran COVID-19 yang ada.
Keputusan ini berada sepenuhnya di bawah kewenangan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dengan juga melihat aglomerasi yang ditetapkan.
Baca juga: Berduka atas Meninggalnya Sapri Pantun, Sandiaga Uno Kenang Perjuangannya di Industri Kreatif
Baca juga: Sandiaga Uno Ingin Sembalun Seven Summits Jadi Ikon Tourism di Indonesia
Meski demikian, lonjakan wisatawan yang datang ke destinasi wisata melampaui kapasitas, sehingga membuat Kemenparekraf berkoordinasi dengan pemda untuk menutup tempat wisata sementara waktu.
Dari hasil monitoring dan evaluasi sementara yang dilakukan, ada tiga kategori dalam perkembangan pariwisata saat libur lebaran kemarin, yakni ada pelaku parekraf yang sudah melakukan secara ketat dan disiplin, pelaku parekraf yang masih membutuhkan perbaikan, dan pelaku parekraf yang sama sekali belum menerapkan protokol kesehatan ketat dan disiplin.
"Kami berkoordinasi dengan pemda dan Satgas Covid-19 setempat, terutama kepolisian juga untuk bertindak tegas. Bahwa destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif yang tidak patuh harus diambil langkah-langkah yang persuasif, yang tegas untuk membatasi dan kalau perlu menutup," ujar Sandiaga.