Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan peninjauan ke salah satu pengrajin perak yang bernama Salim Silver, yang terletak di Kota Gede, Yogyakarta.
Salim Silver di Kota Gede merupakan salah satu pusat perak yang terkenal di Indonesia.
Dewasa ini diketahui, kerajinan perak semakin sepi peminat. Ditambah lagi, pandemi Covid-19 semakin memperparah keadaan.
Dari peninjauan tersebut, Menparekraf menilai bahwa pandemi Covid-19 memacu pelaku ekonomi kreatif khususnya para pengrajin perak untuk meningkatkan skill dari dua hal.
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Pengrajin Perak Kotagede Manfaatkan Pasar Online dan Produksi Konten Digital
Pertama, adaptasi dengan digitalisasi, mulai dari menjual produk melalui online hingga menciptakan konten.
Kedua, Menparekraf melihat ini sebagai bentuk dari ekonomi yang berkeadilan, karena artisan atau UMKM menyentuh banyak sekali lini kehidupan masyarakat yang terdampak karena Covid-19.
"Jadi kita melihat satu peluang baru, terutama di masa depan berkaitan dengan B2C, dari Salim Silver langsung ke customer dengan penciptaan konten-konten yang menarik melalui platform digital," ucap Menteri Sandi di Yogyakarta," Kamis (20/5/2021).
Baca juga: OP Tanjung Perak Lepas Satu Kontainer Bantuan Kemanusiaan ke NTT dan NTB
"Sehingga ini bisa membantu menjual hasil dari Salim Silver ini ke target-target pasar yang selama ini belum kita jelajahi,” sambungnya.
Menparekraf mengatakan, setelah mampu menghadirkan konten yang menarik, ia ingin membuat sebuah exhibition atau expo berbasis virtual.
“Setelah situasi pandemi sudah kondusif kita bisa membawa ke pameran- pameran bertaraf internasional,” pungkasnya.
Baca juga: Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak Komit Jaga Keselamatan dan Keamanan Pelayaran di Perairan
Sebelumnya, Kemenparekraf telah menginisiasi program Aksilirasi (Aksi Selaras Sinergi), untuk memberikan pendampingan bagi pelaku ekraf dalam menciptakan produk kreatif unggulan di subsektor seni musik, seni pertunjukan, seni rupa, dan penerbitan.
Dan Salim Silver Jewelry ini sebagai salah satu pelaku ekraf di Yogyakarta yang pernah mengikuti program inkubasi Aksilirasi pada tahun 2020.
Pemilik Salim Silver Jewelry Priyo Salim menuturkan, situasi pandemi ini berinovasi dan dengan platform digital sangat diperlukan untuk memasarkan produk melalui media sosial.
“Seperti yang sudah dikatakan oleh Menteri, memang kita perlu solusi untuk memperluas pasar, jadi tidak hanya mengandalkan pasar lokal atau pasar offline tapi kita mencoba memasuki pasar online,” ujar Priyo.