Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen kaca asal Korea Selatan, KCC Glass Corporation menjadi pabrik pertama yang mulai dibangun dalam Kawasan Industri Terpadu (KIK) Batang, Jawa Tengah.
Pembangunan pabrik pertama di KIT Batang tersebut, ditandai dengan kegiatan prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking.
Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad mengatakan, perseroan sebagai anggota konsorsium dan kontraktor siap bermitra dengan KCC Glass Corp dalam pembangunan pabrik dengan kualitas terbaik.
Novel berharap, dilakukannya kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tenant pertama ini, akan menjadi pemicu bagi para investor asing maupun domestik untuk memutuskan investasi di KIT Batang.
"Groundbreaking ceremony KCC Glass Corp, bagi kami tidak saja sebagai simbol mulainya pembangunan industri KCC Glass, tapi juga sebagai simbol undangan kepada para investor-investor lain untuk segera mengikuti jejak KCC Glass Corporation," ujar Novel dalam keterangannya, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: IPO Perkuat Posisi Pertamina International Shipping di Industri Energi dan Marine Logistics
KCC Glass akan menempati lahan seluas 49 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp 5 triliun.
Proses pembangunan pabrik tersebut, direncanakan akan selesai pada 2023 dan mulai beroperasi pada 2024.
KCC Glass Corporation telah memiliki dua pabrik untuk memproduksi kaca yang berlokasi di Yeoju dan Jeonui, Korea Selatan.
Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, Korea Selatan berada pada peringkat tiga negara asal realisasi investasi, di mana pada triwulan I 2021 dengan total nilai investasi 0,9 miliar dolar AS yang berasal dari 1.220 proyek.
"Kami yakin kehadiran KCC Glass di KIT Batang akan membawa dampak yang positif bagi perekonomian dan harapan dalam membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan kerjasama yang lebih luas antara Indonesia-Korea bagi masyarakat Batang dan masyarakat Indonesia secara luas," paparnya.
KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar.
Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga klaster, yaitu klaster I seluas 3.100 hektare, klaster II seluas 800 hektare, dan klaster III seluas 400 hektare.