Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya pengurangan karyawan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air akibat tertekan pandemi Covid-19, ternyata tidak mempengaruhi pesanan garbarata dari otoritas bandara dalam negeri maupun luar negeri.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) Teguh Wicaksana Sari mengatakan, kontribusi penjualan garbarata terhadap kinerja keuangan perseroan lebih dari 10 persen dan sampai saat ini tidak ada penurunan pesanan.
"Kalau dilihat tahun 2020 saat Covid-19 lagi marak-maraknya, penjualan hampir tidak turun dari tahun 2019. Jadi sejauh ini belum ada dampak dari Covid-19 dan di saat maskapai melakukan pengurangan karyawan," ucap Teguh, Selasa (25/5/2021).
Menurutnya, pembelian garbarata oleh otoritas bandara bukan merupakan nilai yang besar dibanding anggaran untuk infrastruktur, dan proses pengadannya pun membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
Baca juga: Pengamat: Selama Masih Ada Pembatasan Aktivitas Masyarakat, Bisnis Garuda Tetap Akan Merugi
"Bahkan pihak bandara di India yang saat ini sedang diterpa Covid-19, belum ada pemberitahuan dari mereka menunda apalagi membatalkan. Begitu juga juga dari Angkasa Pura belum ada penundaan pengadaan garbarata," paparnya.
Baca juga: Garuda dan Sriwijaya Air Tawarkan Pensiun Dini ke Karyawan, Ini Respons Pengamat hingga DPR
Ia menyebut, penjualan garbarata untuk tahun-tahun sebelumnya pada kisaran 260 sampai 290 unit, di mana pada tahun ini diharapkan di atas 300 unit.
Baca juga: Utang Garuda Sentuh Rp 70 Triliun, Arus Kas Negatif
Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Afifuddin SK menambahkan, perseroan telah mendapatkan kontrak pengadaan garbarata dari otoritas bandara di India sebanyak 36 unit.
"Sudah jadi 14 unit yang bisa kami kirim tahun ini dan sisanya awal tahun depan," ucap Afifuddin.
Dalam pengadaan garbarata di bandara negara India, kata Afifuddin, perseroan bekerjasama dengan perusahaan lokal di India dalam pengerjaan sebagian komponen garbarata.
"Kami masih optimis proyek garbarata ke India, dan untuk Angkasa Pura jumlahnya tidak terlalu banyak karena mayoritas penjualan kami sekarang untuk pasar ekspor, lokalnya tidak besar," ucapnya.