Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menargetkan produksi gula mencapai 282 ribu ton di tahun 2021.
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan, target produksi gula tersebut dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1 persen.
Angka tersebut meningkat hingga 22 persen dari target sebelumnya di tahun 2020 sebanyak 231 ribu ton.
Memasuki proses giling tebu di 5 pabrik gula RNI Group yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, RNI berupaya dukung pembenahan industri gula nasional.
Baca juga: Korupsi di Pabrik Gula Djatiroto PTPN XI, KPK Kembali Panggil Eks Petinggi Siemens Indonesia
Arief melanjutkan, prospek bisnis gula di Indonesia masih cukup bagus dan menjanjikan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan dan konsumsi gula nasional yang terus meningkat.
Kontribusi kerap dilakukan RNI untuk mendukung pembenahan tersebut, lantaran minat petani untuk menanam tebu terbilang masih tinggi dan cenderung meningkat.
“Salah satu kontribusi kami adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat”, jelas Arief dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Baca juga: Chord Gitar Melawan Restu - Mahalini, Lengkap dengan Lirik Lagunya
Lebih lanjut Arief menguraikan di tahun 2020, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu, dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4 ribu petani.
Khusus di wilayah Jawa Barat, RNI telah menjalankan kemitraan tebu dengan memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT PG Rajawali II di Subang, Indramayu, dan Majalengka.
Program ini, lanjutnya, telah dilaksanakan pada masa tanam 2018/2019, 2019/2020, dan 2020/2021.
“Prospek bisnis gula menjanjikan, kami turut berupaya lakukan pembenahan secara holistik baik dari sisi on farm dengan melakukan riset perbanyak varietas tebu unggul dan rencana smart farming untuk mendorong produktivitas,” papar Arief.
“Sementara dari sisi off farm, melalui revitalisasi modernisasi pabrik gula yang dikelola” tukasnya.