News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grab Ventures Velocity, Program Akselerator yang Cetak Startup Unicorn di Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta Grab Venture Velocity.

TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan data Startup Rangking yang dirilis pada Maret 2019 lalu, terungkap jika jumlah perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia mencapai angka 2.074, yang menempatkan Indonesia pada posisi kelima sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia.

Bahkan secara ekosistem, menurut laporan The Future of Fintech in Southeast Asia pada 2020, startup Indonesia dianggap paling bernilai kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.

Melihat potensi tersebut, tentu mengembangkan startup lebih dalam sangatlah diperlukan. Ini semua agar startup lokal dapat tumbuh subur dan mampu memberikan dampak positif pada perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Grab Ventures Velocity (GVV) adalah salah satu upaya dan kontribusi yang dilakukan Grab Indonesia untuk mendukung dan mengembangkan potensi startup lokal Indonesia.

Menurut Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi, program GVV memiliki semangat dan tujuan untuk memastikan pertumbuhan ekosistem startup Indonesia dapat berjalan secara cepat dan memberikan efek positif yang maksimal.

“Target besar untuk GVV, kami ingin memastikan pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia cepat dan membantu mereka (startup) bisa seperti Grab. Ini (GVV) adalah bagian dari misi Grab for Good untuk memanfaatkan teknologi kami dalam membawa dampak positif untuk Indonesia,” ungkap Neneng Goenadi kepada Tribunnews, Senin (31/5/2021) siang.

Selain mendukung ekosistem startup, menurut Neneng, program yang telah ada sejak tahun 2018 ini juga memberikan efek positif terhadap perkembangan dan peningkatan pemasukan UMKM.

Nantinya startup yang mengikuti GVV akan diberikan beragam workshops dan mentorships dari C-level executives Grab dan para ahli dibidangnya.

Neneng menjelaskan, startup yang mengikuti program GVV tidak hanya sebatas dapat berdiskusi dengan para petinggi di Grab. Mereka (startup) juga bisa membuka perspektif baru terhadap target customer.

Yang tidak kalah menarik, startup alumni GVV bisa memanfaatkan ekosistem yang ada di aplikasi Grab dan mendapatkan suntikan dana dari Grab.

“Kalau saya ngeliatnya, startup di Indonesia itu, luar biasa. Namun yang kita perlu jembatani adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan pilot programme-nya contohnya di dalam aplikasi Grab yang mempunyai ekosistem yang luas dan mempunyai customer base yang besar,” jelas Neneng Goenadi.

Kisah Sukses Alumni Grab Ventures Velocity

Sejak tahun 2018, Grab konsisten mengadakan program Grab Ventures Velocity dan telah melahirkan tiga angkatan lulusan terbaik, dua di antaranya adalah Printerous dan Qoala. Keduanya pun kompak mengatakan jika GVV memberikan dampak yang besar bagi perkembangan bisnis mereka.

COO of Qoala, Tommy Martin yang merupakan startup GVV batch ke-2 pada tahun 2019 lalu membeberkan, banyak ilmu yang didapatkan dari GVV bisa diimplementasikan di Qoala.

“Kita juga bisa mendengarkan secara langsung bagaimana Grab membangun bisnis mulai dari nol hingga besar. Gimana kita skill up dari 1 ke 100, marketing, human resource, dan lainnya itu merupakan pengalaman menarik,” kata Tommy.

Senada dengan Tommy, CEO Printerous Kevin Osmond menjelaskan, salah satu ilmu yang sangat bermanfaat saat GVV ialah change management. Menurutnya ilmu tersebut sangat relevan untuk diterapkan di masa pandemi seperti saat ini.

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, Co-Founder and CEO Printerous Kevin Osmond, dan COO of Qoala Tommy Martin pada Senin (31/5/2021) siang. (Tribunnews/Dea Duta Aulia)

Tidak hanya itu, Kevin juga mengatakan, momen yang paling berkesan ketika mengikuti GVV adalah ketika sesi berdiskusi dengan CEO Grab Anthony Tan. Dalam sesi tersebut Kevin mengatakan dirinya bebas untuk menanyakan apapun kepada founder Grab tersebut.

“Sesi ask anything (tanyakan apapun) sama CEO Grab Anthony Tan adalah yang paling berkesan,” terang Kevin.

Sementara itu, Neneng Goenadi menambahkan, pihaknya memberikan kesempatan kepada startup terpilih untuk menggunakan platform dan ekosistem Grab untuk bisa menguji pilot program mereka.

Hal itu tidak hanya dapat memberikan pengalaman luar biasa kepada startup, namun juga menjadi tambahan pemasukan bagi para pelaku UMKM yang tergabung di dalam ekosistem Grab.

“Para finalis GVV diberi kesempatan untuk menggunakan platform Grab dalam waktu 6 hingga 8 minggu untuk melakukan pilot program-nya,” jelas Neneng.

Tommy bercerita, sesi sharing dengan pimpinan Grab sangat membantu untuk mengembangkan bisnis Qoala yang bergerak dalam bidang asuransi. Bahkan, Tommy mengatakan bisnis Qoala sudah berkembang hingga 7 kali lipat di tahun 2020, setelah lulus dari GVV.

Sedangkan bagi Printerous, Kevin mengakui jika bisnis yang bergerak dalam bidang desain, branding, dan packaging produk ini juga mengalami peningkatan setelah mengikuti GVV pada 2020 lalu. “Syukur hingga hari ini sudah double dari normal sebelum pandemi, it’s a good news,” terang Kevin. 

Siap-siap Grab Ventures Velocity batch 4 segera hadir!

Kabar baik bagi para startup Indonesia! Grab memastikan Grab Ventures Velocity kembali hadir di tahun ini.

Meskipun tidak menjabarkan secara detail mengenai GVV batch 4, Neneng Goenadi memastikan program tersebut tetap akan fokus terhadap pengembangan UMKM.

“Tahun ini fokusnya ke UMKM, temanya nanti akan dikasih tau pada waktu launching. Kita akan segera infokan, jadi stay tuned ya,” jelas Neneng Goenadi.

Lewat GVV, Grab berharap dapat melahirkan unicorn baru di Indonesia, serta memberikan domino effect yang positif terhadap perkembangan startup dan UMKM di Indonesia.

“Jadi kita bener-bener (ingin) domino effect-nya besar untuk menjadikan startup Indonesia menjadi besar,” tutup Neneng Goenadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini