Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyebut terdapat beberapa masalah yang membuat Indonesia masih terjebak dalam pendapatan menengah atau middle income trap, satu di antaranya korupsi.
Anggota VI BPK Harry Azhar Azis mengatakan, pada tahun lalu terdapat penurunan produk domestik bruto (PDB) per kapita dari 4.050 dolar AS menjadi 3.911 dolar AS.
Baca juga: Menko Airlangga: Rekomendasi BPK Berperan Matangkan Kebijakan Ekonomi di Masa Pandemi
"Kalau kita lihat Indonesia masuk ke dalam middle income trap," kata Harry saat Webinar, Kamis (17/6/2021).
Menurutnya, terdapat empat masalah yang perlu menjadi perhatian semua pihak, agar Indonesia bisa keluar dari jebakan status berpendapatan menengah ke bawah.
Baca juga: Pastikan Dana Haji Bisa Dicairkan, BPKH Ibaratkan Seperti Tabungan di Bank
"Pertama infrastruktur yang masih rendah, sumber daya manusia yang masih rendah, supremasi hukum yang belum tegas sepenuhnya, dan masih ada perilaku tindakan korupsi di sana sini," ucap Harry.
Menurutnya, pemeriksaan pada semester II 2021 untuk wilayah BPK VI nantinya, memfokuskan program pemerintah untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
"Ini sesuai prioritas nasional pemerintah. Nanti kami lihat akhir tahun, apakah betul SDM sudah meningkat dan mampu mengatasi problem middle income trap?," paparnya.