Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih banyak investor yang memulai investasi aset kripto hanya akibat fear of missing out atau FOMO.
Co-Founder dan CEO Value Magz Aliyah Natasya yang juga merupakan certified financial planner menjelaskan bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko.
“Paling penting untuk menyesuaikan investasi dengan profil risiko masing - masing dan hindari penggunaan uang pinjaman dalam melakukan investasi,” kata Aliyah, Jumat (18/7/2021).
Baca juga: Pekan Ini Aset Kripto yang Diviralkan Elon Musk Resmi Listing di Platform Zipmex
Menurutnya, tipikal investor generasi muda banyak yang belum memahami setiap profil aset yang dipilih.
“Kebanyakan dari mereka ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat,” urainya.
Selain itu, keinginan untuk memiliki passive income disamping pekerjaan tetap jadi alasan investor memilih investasi aset kripto.
Baca juga: Ketika Mendag Lutfi Ditanya Orang Tuanya Terkait Mata Uang Kripto
CMO Tokocrypto Nanda Ivens menilai pertumbuhan investor saat ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan awareness terkait ekosistem aset kripto di Indonesia.
Telebih ada banyak investor muda yang juga bergabung.
“Momen ini menjadi peluang tapi juga tantangan bagi Tokocrypto untuk terus berkomitmen memberikan pengalaman transaksi yang aman dan nyaman untuk para investor. Juga memperkuat edukasi terkait ekosistem aset kripto kepada masyarakat.” ujar Nanda.
Pedagang aset kripto yang pertama teregulasi Bappebti ini juga menjalin kerjasama dengan layanan pembayaran digital GoPay.
Melalui kemitraan ini, investor yang ingin bertransaksi di Tokocrypto bisa melakukan deposit dana dengan lebih mudah, praktis, dan cepat melalui GoPay.
“Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami menghadirkan pengalaman deposit dana yang lebih praktis bagi investor melalui GoPay,” tukasnya.