Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manager PLN Unit Induk Wilayah (IUW) NTT Agustinus Jatmiko menyampaikan listrik perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste kini bisa dinikmati selama 24 jam menyusul pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Oepoli di Desa Netemnanu Utara, Kabupaten Kupang.
Menurutnya, sebanyak 845 masyarakat yang tinggal di perbatasan NTT dan Timor Leste bisa mendapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas.
Baca juga: PLN Akan Konversi 5 Ribuan PLTD Jadi Berbasis EBT
"PLN bersama seluruh tim datang dan mulai mengoperasikan sistem kelistrikan Oepoli yang awalnya 12 Jam menjadi 24 Jam Penuh. Saya harap warga di Oepoli, para tokoh masyarakat, para Perangkat Desa dapat memanfaatkan energi listrik tersebut lebih produktif, sehingga perekonomian masyarakat Oepoli semakin meningkat," ucap Jatmiko dalam keterangannya, Senin (21/6/2021).
Dia menegaskan melistriki daerah perbatasan membutuhkan upaya yang keras.
Baca juga: PLN Rampungkan SUTT Rengat - Tembilahan, Klaim Hemat Rp 121,7 Miliar Per Tahun
PLN harus menambah kapasitas pembangkit dengan mendatangkan 1 Unit Mesin 160 kilo Watt (kW) dan 1 unit trafo dari kota Kupang dengan waktu tempuh selama 7 jam perjalanan.
"Kita ketahui, Daerah Oepoli terletak di Kecamatan Amfoang Timur yang terkenal dengan medan yang terjal dan sulit dijangkau karena harus melewati banyak sungai dan anak sungai,” jelas Jatmiko.
Tokoh masyarakat Desa Netemnanu Utara, Andrea Mora bersyukur atas listrik yang dapat dinikmatinya tanpa henti sekarang.
"Puji Tuhan, kami masyarakat Kecamatan Amfoang Timur mengucapkan terima kasih yang berlipat ganda karena listrik di Oepoli sudah menyala 24 Jam, kami tidak memberi apa-apa kepada PLN, tetapi kami haturkan dengan ucapan doa," tutur Mora.
PLN terus berupaya agar seluruh wilayah NTT dapat menyala 24 jam sehingga mendorong peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat.