Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) berkomitmen menyelenggarakan program – program vokasi untuk pengembangan SDM industri RI.
Kepala BPSDMI Arus Gunawan memaparkan bahwa Kemenperin memiliki 9 Sekolah Menengah Kejuruan, 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas berbasis kompetensi yang didukung negara Eropa termasuk Swiss.
Baca juga: Kebutuhan Tinggi, BPSDMI Pasok SDM Industri di Sulawesi Lewat Sekolah Vokasi
Menurutnya, Swiss sudah lama mendukung pendidikan vokasi di Indonesia.
“Pengembangan SDM unggul di sektor Indusri dapat terlaksana melalui Program Vokasi Industri, didukung mitra dalam negeri dan luar negeri,” kata Arus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Pendidikan Vokasi Harus Cetak Siswa yang Mampu Ciptakan Lapangan Kerja
Kepala Swiss Secretariat for Economic Cooperation (SECO) Phillip Orga menjelaskan bahwa Pemerintah Swiss mendukung pengembangan pendidikan tinggi vokasi Kemenperin.
“Proyek S4C (Skill For Competitiveness) membagikan expertise Swiss dalam menciptakan sekolah vokasi seperti yang mereka lakukan sejak lama terhadap ATMI Solo dan STP Bandung,” kata Orga.
Proyek S4C diperuntukkan untuk mengembangkan pendidikan vokasi Sistem Ganda yang meliputi empat Politeknik dan Akademi Komunitas di bawah Kementerian Perindustrian dan satu Politeknik di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemerintah lndonesia dan Swiss telah menandatangani MoU mengenai Kerjasama Teknis dalam Bidang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Sistem Ganda atau Proyek S4C pada 26 Januari 2018 di Davos, Swiss.