Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk Exchange Traded Fund (ETF) dinilai menjadi pilihan yang menarik dalam berinvestasi di tengah pandemi Covid-19.
ETF merupakan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
Head of Equity PT Insight Investments Management Camar Remoa mengatakan, memasuki Mei 2021 laju Indeks mengalami koreksi 0,5 persen seiring peningkatan kasus harian di India dan, ekspektasi peningkatan kasus di Indonesia pasca lebaran.
Namun dengan adanya stimulus, kata Camar, pasar saham kembali bangkit dan di beberapa negara ada yang pergerakan pasar sahamnya melebihi masa sebelum pandemi.
"Beberapa sektor yang kami lihat cukup menarik pada tahun 2021 antara lain konsumer, perbankan, dan telekomunikasi," kata Camar dalam keterangannya, Selasa (22/6/2021).
Ia menyebut, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini bisa mencapai di level 6.800.
Insight memperkenalkan produk reksa dana Insight ETF FTSE Indonesia Index – Low Volatility Factor (XILV) yang merupakan indeks saham kolaborasi Insight sebagai Manajer Investasi (MI), dan FTSE sebagai provider Indeks.
Menurutnya, dengan memiliki produk ETF, investor sama dengan memiliki puluhan saham unggulan dari berbagai sektor, dan secara tidak langsung mendiversifikasikan investasinya secara optimal.
“Potensi ETF untuk tumbuh sangatlah besar, apalagi pertumbuhannya didukung oleh tren unit penyertaan yang terus meningkat,” papar Camar.
Per Mei 2021, jumlah kepemilikan lembar ETF di dalam administrasi Dealer Partisipan (DP) Indo Premier Sekuritas tercatat meningkat sebesar 86 persen (yoy).
"Produk Reksa Dana Insight ETF FTSE Indonesia Index - Low Volatility Factor (XILV) tergolong ETF yang dikelola secara pasif, dengan mengacu pada FTSE Indonesia Index - Low Volatility Factor sebagai indeks acuan," paparnya.