TRIBUNNEWS.COM – Program laku pandai atau layanan keuanganan tanpa kantor membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha yang dijalankan.
Bahkan, pendapatan yang diperoleh pun turut meningkat karena bisa menjalankan usaha sekaligus mendapatkan keuntungan dari menyediakan layanan transaksi perbankan bagi masyarakat sekitar.
Seiring perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan kian meningkat. Mulai dari tarik dan setor tunai, transfer, hingga membayar berbagai macam tagihan rutin seperti listrik dan air.
Namun sayangnya, kerap kali masyarakat masih sulit untuk melakukan transaksi keuangan tersebut, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah yang belum terakses layanan perbankan.
Untuk itu, kehadiran agen laku pandai yang tersebar di berbagai daerah sangat membantu kebutuhan masyarakat dan dapat membantu memberikan layanan keuangan yang inklusif.
Tak jarang, agen laku pandai juga memetik keuntungan yang menggiurkan dari jumlah transaksi yang dilakukan nasabah. Total hasil yang didapatkan bahkan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti yang dirasakan oleh para AgenBRILink yang merupakan mitra agen laku pandai dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya, Jackson Malau, warga Kabupaten Dairi yang telah menjadi Agen BRILink sejak tahun 2018 lalu.
Selama 3,5 tahun menjadi AgenBRILink, kini Jackson telah memetik buah manis di mana ia berhasil memiliki rumah sendiri, bahkan baru merenovasinya.
"Dampak besar yang paling saya rasakan yaitu saya sudah bisa beli tanah dan bangun rumah sendiri dan dalam dua bulan terakhir ini saya baru saja siap renovasi untuk bangun lantai dua di depan usaha kita ini," tuturnya.
Mulai bangkit dari keterpurukan
Pria berusia 34 tahun ini menceritakan, keberhasilan yang diraihnya saat ini bermula dari perjalanan berat di mana ia harus berdamai dengan kenyataan dirinya tak lagi memiliki kondisi fisik yang sempurna.
Kecelakaan lalu lintas yang menimpa Jackson pada 2012 lalu membawa sebuah kenyataan pahit untuk dirinya. Sempat menjalani perawatan medis selama beberapa waktu, lelaki kelahiran Kabupaten Dairi ini sempat dinyatakan harus diamputasi oleh pihak rumah sakit.
Hal ini jelas memukul telak hatinya dan membuatnya jatuh dalam keterpurukan. Berbagai pikiran negatif dan rasa takut tak bisa aktif beraktivitas lagi pun menghantuinya
“Semenjak kecelakaan pada tahun 2012, saya melakukan pengobatan panjang sampai 2013. Nah saat itu pihak rumah sakit minta saya untuk diamputasi. Kebetulan saya sama keluarga keberatan untuk diamputasi, jadi akhirnya saya mengakhiri pengobatan rumah sakit dan berjalan hingga saat ini menggunakan tongkat," cerita Jackson.
Membutuhkan waktu untuk berdamai dengan keadaan, akhirnya Jackson mencoba bangkit dan mulai membuka usaha fotokopi di tahun 2016 dengan nama Berkah Utama Mandiri yang berlokasi di Jalan Pardomuan, Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi.
Memulai usaha dengan modal terbatas, usaha fotokopi menjadi pilihan Jackson karena ia ingin memudahkan masyarakat terutama anak-anak sekolah untuk dapat membeli peralatan tulis karena ia melihat kondisi desanya yang minim usaha ATK.
Dengan semangat yang sama, Jackson pun berkeinginan untuk mengembangkan usahanya, namun juga ingin memberikan manfaat untuk masyarakat di sekitarnya. Akhirnya, pada tahun 2017 Jackson mencurahkan keinginannya kepada pihak BRI bahwa ia ingin menjadi AgenBRILink.
Desa yang ditinggali Jackson merupakan daerah yang cukup terpencil. Masyarakat harus menempuh jarak kurang lebih 30 km untuk bisa sampai ke Bank BRI unit Desa Pardomuan dan sekitar 40km untuk ke Sidikalang.
Namun, dikarenakan jaringan tower internet yang belum memadai di desanya pada waktu itu, ia tak bisa langsung bergabung dan harus menunggu hingga akhirnya di tahun 2018 kesempatan itu pun datang.
"Pada tahun 2017 saya curhat dengan BRI. Tapi pada tahun itu kebetulan daerah saya belum ada jaringan provider. Tapi sudah curhat dengan pihak BRI. Jadi tahun 2018, memang kalau sudah jodoh ya, ada penurunan tower di daerah desa kami ini. Terus langsung saya kabari lagi pihak BRI terkait keinginan saya bergabung dan langsung direspons. Jadi sekitar sebulan proses menjadi agen BRI," jelasnya.
Jackson menuturkan bahwa dirinya tak mengalami kesulitan saat mengurus pendaftaran lantaran dirinya juga dibimbing hingga akhirnya resmi menjadi agen BRILink.
Layani transaksi hingga Rp100 juta setiap harinya
Tak hanya membantunya mengembangkan usaha dan memudahkan masyarakat, menjadi AgenBRILink juga membuat Jackson bersama istri, Elvi Solina Nainggolan dan kedua anaknya dapat menjalani kehidupan dengan berkecukupan, bahkan mampu membangun rumah bertingkat.
Dalam satu hari, Jackson bisa melayani 20-40 nasabah dengan transaksi per hari Rp80 juta- Rp100 juta dengan berbagai transaksi seperti transfer, tarik tunai, setor simpanan, dan pembayaran tagihan.
Untuk jam operasional, Jackson melayani masyarakat setiap Senin-Sabtu pukul 06.00 hingga 22.00, dan Minggu pukul 06.00 hingga 09.00, lalu lanjut operasi lagi pada pukul 13.00 hingga 22.00.
Sukses menjalani usaha fotokopi dan menjadi AgenBRILink membuktikan bahwa apa yang sempat menjadi ketakutan Jackson tak terbukti. Meskipun kecelakaan lalu lintas kala itu membuatnya mengalami keterbatasan fisik, hal itu tak menjadi halangan selama masih ada semangat untuk bisa bangkit.
Alex Iwan Sinaga, Petugas BRILink wilayah Kecamatan Sidikalang, Dairi yang mendampingi Jackson menjadi BRILink pun turut merasa senang karena agen BRILink yang isa dampingi dapat meningkatkan perekonomiannya.
“Dia saat itu hanya punya fotokopi dan rumah masih sederhana terbuat dari kayu. Jarak kota ke desanya juga sangat jauh termasuk pelosok. Dengan usaha sebagai agen BRILink dia bisa cari pendapatan sendiri. Pak Jackson ini sangat ulet bekerja, bahkan jika malam ada yang ingin transaksi tetap ia layani," papar Alex.
Jika Anda turut ingin menjadi Agen BRILink seperti Jackson, Alex menjelaskan, sistem pendapatan menjadi AgeBRILink diterapkan secara sharing fee dengan persentase pembagian 50:50. Selain itu, pendaftaran menjadi BRILink pun juga sangat mudah.
“Para nasabah hanya perlu memiliki usaha seperti warung, toko, ataupun kios kecil. Kemudian memiliki rekening BRI dan modal awal sebesar Rp15 juta. Dana sebesar Rp15 juta karena itu nanti perputarannya untuk mengirim uang, pengambilan uang sebagai modal awal. Jadi itu dilengkapi surat keterangan usaha dari kades atau RT/RW," jelas Alex.