News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asosiasi Petani: Moratorium Sawit Masih Diperlukan untuk Perbaiki Rantai Pasok

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panen tandan buah segar kelapa sawit.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Perjuangan (Apkasindo) Alpian Arahman menilai moratorium sawit masih perlu dilanjutkan untuk memperbaiki rantai pasok.

Menurut dia, moratorium atau peningkatan produksi akan mendorong perusahaan perkebunan harus bermitra dengan petani swadaya secara berkelanjutan.

"Hal ini harus diperkuat dalam skema moratorium yang baru," ujar Alpian dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/6/2021).

Dia menegaskan, moratorium sawit dapat membuat pelaku usaha perkebunan di Indonesia khususnya pelaku perkebunan besar untuk memperbaiki produktivitas.

Baca juga: Fadli Zon Kritik Parlemen Eropa Soal Diskriminasi dan Kampanye Negatif Terhadap Minyak Kelapa Sawit

Ketua Umum Perkumpulan Forum Kelapa Sawit Jaya Indonesia (POPSI) Pahala Sibuea menjelaskan moratorium sawit harus dilanjutkan untuk mengerem pembukaan lahan baru perkebunan sawit.

Baca juga: Pengusaha Kelapa Sawit: Harga CPO Bertahan Tinggi, Ekspor Turun 18 persen

Menurut Pahala, pemerintah semestinya fokus pada peningkatan produktivitas petani sawit melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang sudah tepat.

"Tanpa moratorium sawit, maka akan terjadi boom lompatan produksi CPO yang menambah over stock di tahun 2023 nanti, mungkin menjadi dua kali lipat," tuturnya.

Dia menegaskan pihaknya meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan Inpres No.8 2018 tentang moratorium dan juga harus mempertegas beberapa hal seperti menyelesaikan deforestasi, penanganan rendahnya harga jual, pemetaan, revitalisasi kelembagaan, dan legalisasi lahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini