News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Di Webinar ADB, Pemerintah RI Berharap Ada Gagasan Baru dalam Pembangunan Berkelanjutan

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan vaksinasi massal untuk mereka yang berusia 18 tengah berlangsung di Kota Tangerang, Kamis (24/6/2021). Dalam pelaksanaannya berbeda dari biasanya kali ini kegiatan vaksinasi yang digelar di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sepi peserta, ini disebabkan karena penyelenggaraan vaksinasi ini juga dilakukan di puskesmas-puskesmas sehingga jumlah peserta terbagi dan tidak hanya terkonsentrasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang saja. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah RI berharap gagasan pembangunan berkelanjutan tau sustainable development goals (SDGs) tidak itu-itu saja, mesti ada yang baru. 

“Dalam webinar, kami berharap bisa muncul gagasan-gagasan kebijakan baru dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 serta mendorong pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya saat mengikuti webinar “Sustainable Post Pandemic Recovery” yang diadakan Asian Development Bank (ADB) seperti dikutip dari situs ekon.go.id, Jumat (25/6/2021). 

Airlangga menjelaskan, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) telah dijalankan sejak 2020 lalu dan tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 699,43 triliun. 

Baca juga: Ada Lima Fase Menuju Pemulihan Ekonomi Setelah Dihajar Pandemi, Indonesia Baru di Fase Ini

Dana tersebut untuk membiayai program PEN dengan fokus pada intervensi kesehatan, program perlindungan sosial, dukungan UMKM, dan padat karya. 

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Pelaku UMKM Bisa Percepat Pemulihan Operasional Aktivitas Bisnis

Kemudian, Airlangga menambahkan hingga 18 Juni 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp 226,63 triliun atau 32,4 persen dari total. 

“Pemerintah terus memonitor kendala-kendala yang muncul sehingga diharapkan proses realisasi PEN dapat terus diakselerasi menyesuaikan situasi pandemi yang dinamis. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempercepat pemanfaatan anggaran, baik regular maupun melalui Program PEN,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini