News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pentingnya Mentor dalam Berkarier, Startup WomenWorks Buka ‘Koneksi’ Untuk Perempuan Lebih Berdaya

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WomenWorks

TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran sosok mentor menjadi satu hal penting yang dapat membantu seseorang dalam mencapai suatu tujuannya, termasuk dalam membangun karier.

Selain untuk berbagi ilmu, sosok mentor juga menjadi peer support yang bisa membantu dalam mengembangkan diri, terlebih bagi para perempuan yang kerap kali sulit menemukan female mentor di bidang atau posisi yang didominasi oleh kaum laki-laki.

Turut merasakan hal yang sama, inilah salah satu poin yang mendorong Fransiska P. W. Hadiwidjana, Co-Founder dan CTO WomenWorks untuk membangun WomenWorks yaitu sebuah startup yang bisa memfasilitasi para perempuan untuk bisa bertemu dan berkoneksi dengan perempuan lain yang lebih berpengelaman untuk menjadi mereka.

“Selama saya berkarier 9 tahun di dunia tech, saya belum pernah punya female mentor. Dan saya memahami benar pentingnya untuk punya mentor di mana dia bisa bantu, misalnya kalau ada isu atau membantu untuk merencanakan kedepannya dalam segi karier baiknya gimana,” ungkap Fransiska P. W. Hadiwidjana, Co-Founder dan CTO WomenWorks.

Sebagai the women-first “connection” marketplace startup, WomenWorks hadir membawa visi untuk mengisi dunia dengan wanita #bad-ass (percaya diri), #connected (terkoneksi), dan #financially-independent (mandiri secara finansial).

Melalui program mentoring yang dihadirkan WomenWorks, kesempatan bagi para perempuan untuk bisa mengembangkan passion atau interest yang dimiliki pun menjadi lebih terbuka dan membuat perempuan bisa lebih berdaya dan memberikan dampak di banyak bidang.

Bertahan dan hadapi tantangan

Dibangun sebagai sebuah startup e-commerce marketplace pada tahun 2014-2015, Fransiska mengungkapkan bahwa dalam membagun WomenWorks banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Ada team member yang nggak komitmen, ada investor yang jadi agak kurang yakin, dan lainnya. Cuma kita meyakinkan masing-masing pihak. Investor juga saya pastikan ke mereka bahwa ‘we will here to stay’ dan untuk produknya juga kita banyak melakukan riset ke customer,” ungkap wanita yang sebelumnya juga pernah bekerja sebagai CEO Prelo ini.

Selain itu, Fransiska juga mengungkapkan, kehadiran teknologi merupakan suatu hal penting dalam mengembangkan WomenWorks hingga bisa mencapai titik saat ini. Ia bercerita, awalnya semua proses dilakukan secara manual, mulai dari pendaftaran mentee, pembayaran, hingga pengiriman video introduction.

Namun, sejak menggunakan teknologi multiplatform semua proses dalam WomenWorks pun bisa dilakukan secara otomatis. Jadi, dari yang awalnya hanya bisa memproses satu mentee dalam satu hari, WomenWorks kini telah mampu memproses puluhan mentee dalam satu hari.

Saat ini, sudah ada lebih dari 250 “Lady Bosses” telah mendaftar sebagai mentor di WomenWorks. Selain itu, sejak tahun lalu pun sudah ada lebih dari 500 sesi yang dipesan oleh 300 mentee karena platform WomenWorks juga telah memulai kolaborasi dengan empat startup Indonesia.

“Bikin startup itu harus nemuin problem yang memang signifikan yang perlu di solve. Sangat penting untuk punya team member apalagi co-founder yang kalian kenal baik dan kalian tahu kalian bisa jalan jauh sama dia. Terus kalau kalian terus punya resilience dan kerja keras kalian pasti bisa ngejalanin masa-masa sedih itu,” ujar Fransiska.

Perempuan bisa berperan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini