Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai Senin kemarin pemerintah memulai uji coba pengecekan sertifikat vaksinasi dan PCR dengan sistem barcode sebagai syarat perjalanan bagi penumpang pesawat udara
Pilot project tersebut dilakukan pada penerbangan Jakarta - Bali dan sebaliknya.
"Pilot project kita lakukan 5 - 12 Juli untuk penerbangan Jakarta - Bali dan sebaliknya, bahwa sertifikat vaksinasi dan sertifikat PCR bisa dilakukan secara digital," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikindalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.
Keputusan tersebut diambil, setelah pihaknya menerima masukan dari pihak maskapai atas kejadian pemalsuan kertas hasil tes PCR COVID-19.
"Kami di Kementerian Kesehatan mendapat masukan dari maskapai penerbangan, juga dari para operator bandara agar bisa prosesnya disederhanakan. Dan kalau bisa dibuat menjadi digital agar tidak ada pemalsuan," ungkap mantan wamen BUMN ini.
Baca juga: Penerbangan Internasional Dibuka Saat PPKM Darurat: Pemerintah Gagal Berikan Rasa Keadilan
Ia menerangkan, data terkait vaksinasi telah diintegrasikan ke Angkasa Pura sehingga setiap orang yang akan check in di Angkasa Pura 2 bisa menunjukkan scan barcode dari aplikasi pedulilindungi atau memasukkan NIK.
Baca juga: Naik Lion Group Selama Masa PPKM Darurat Harus Bawa Surat Tes PCR Maksimal 2x24 Jam
Kemudian juga untuk hasil tes PCR, Budi melanjutkan ada 743 laboratorium yang sudah terkoneksi di Kementerian Kesehatan.
"Dengan demikian diharapkan prosesnya bisa menjadi lebih efisien cepat dan aman terhindar dari pemalsuan," terangnya.