Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus memfasilitasi pelaku IKM untuk berpartisipasi dalam pengadaan melalui program e-Smart IKM, yang juga bekerja sama dengan beberapa marketplace.
Melalui program e-Smart IKM, para peserta yang terpilih akan memiliki akses digital ke marketplace global, serta berhak mendapatkan pendampingan pembangunan bisnis digital dari para ahli.
Sektor industri makanan dan minuman menyumbang nilai ekspor terbesar sepanjang Januari-Maret 2021.
Baca juga: Kemenperin Siapkan Strategi Pasokan Bahan Baku Gula Rafinasi untuk Kebutuhan IKM
Di dalamnya terdapat kontribusi dari IKM pangan yang berjumlah 1,6 juta unit usaha di seluruh wilayah Indonesia.
IKM tersebut juga ditampilkan dalam katalog online dan diikutsertakan dalam kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
"Selain itu, untuk meningkatkan kualitas desain dan kemasan produk IKM, Ditjen IKMA juga membuka platform e-Kemasan atau Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK) yang bisa diakses secara online," tutur Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Lebih Hemat, Nelayan dan Petani Nikmati Konversi BBM ke LPG Subsidi
Kemenperin juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain untuk memperluas akses pasar IKM.
Beberapa program di antaranya, Pasar Digital UMKM (PaDi) yang diinisiasi Kementerian BUMN, program Indonesia Spice Up The World untuk memperkenalkan bumbu atau produk pangan olahan khas Indonesia, serta program Aku Siap Ekspor (Akselerasi UKM Siap Ekspor) sebagai bentuk kolaborasi Kemenperin, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Program Indonesia Spice Up The World akan diluncurkan saat National Day Expo 2020 Dubai pada 2 November 2021.
Kemenperin mendorong kerja sama dengan Lulu Group International untuk memasarkan rempah dan bumbu Indonesia di seluruh jaringan sektor bisnis milik retail terbesar di Timur Tengah itu.
Sementara program Aku Siap Ekspor ditargetkan dapat memperluas akses pasar internasional bagi IKM sektor home decor.
"Untuk itu, diharapkan IKM telah menyiapkan produk yang berkualitas, membangun branding yang positif, memperkuat inovasi, dan mampu membaca tren serta kebutuhan pasar global," ungkap Gati.