Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan total impor RI selama Juni 2021 mencapai 17,23 miliar dolar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, nilai impor tersebut melonjak 21,03 persen secara month-to-month/mtm dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu atau naik 60,12 persen secara tahunan (year on year).
Margo menjelaskan impor Indonesia terbesar dari Tiongkok dengan nilai mencapai 758 juta dollar AS.
Tiongkok masih menduduki posisi pertama dengan share impor 31,73 persen dari total impor Indonesia pada Juni 2021, diikuti Jepang share impor 5,58 persen.
"Sementara, Thailand share impor 5,78 persen. Kemudian share impor dari negara Asean 18,16 persen dan Uni Eropa 6,17 persen," kata dia dalam video conference, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Pemerintah akan Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid dan 50 Ribu Konsentrator untuk Pasien Covid
Secara month to month, BPS melaporkan impor migas naik sekitar 11,44 persen didorong impor minyak mentah naik sebesar 101,48 persen.
Baca juga: Penuhi Stok Obat Terapi Covid-19, Pemerintah Impor Remdesivir dan Tocilizumab
Sementara itu impor non migas juga naik sebesar 22,66 persen.
"Impor minyak mentah naik cukup tinggi sebesar 101,48 persen. Hasil minyak turun sebesar 14,32 persen, begitu juga impor gas turun sebesar 23,57 persen," papar Margo.
Baca juga: Pemerintah Akhirnya Impor Tabung Oksigen, Pasien Covid Melonjak 352 Persen
Sementara secara tahunan atau year on year (yoy), impor migas mengalami kenaikan sebesar 239,38 persen dan impor nonmigas naik 48,08 persen.
"Kenaikan tinggi ini terjadi di impor minyak mentah naik sebesar 2,605 persen, kemudian hasil minyak naik 142,74 persen serta impor gas naik 20,52 persen," tuntasnya.