Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia atau KAI menggratiskan angkutan oksigen sebanyak 122 ton melalui angkutan kereta api dengan rute Stasiun Kalimas, Surabaya menuju Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta pada Jumat (16/7).
Angkutan oksigen milik PT Virtue Dragon Nickel Industrial Park untuk Kementerian Kesehatan tersebut diangkut menggunakan 2 gerbong ISO Tank masing-masing berisi 28 ton oksigen dan 3 gerbong petikemas masing-masing berisi 22 ton oksigen.
“Pengiriman oksigen secara cuma-cuma ini merupakan bentuk dukungan KAI dalam penanggulangan pandemi Covid-19 pada masa PPKM Darurat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Satgas Tanggap Bencana BUMN Jatim Kirim 9,9 Ton Oksigen Medis Untuk Penanganan Pasien Covid-19
Joni menegaskan, KAI secara konsisten mendukung penuh semua upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
Seperti diketahui bersama, kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi dan telah menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen nasional.
Oksigen tersebut dibutuhkan oleh pasien Covid-19 baik di rumah sakit maupun di tempat isolasi.
Pada masa PPKM Darurat ini, KAI melalui anak usahanya KAI Logistik menghadirkan promo dengan menggratiskan biaya angkutan oksigen dan tabung oksigen kosong menggunakan Kereta Api untuk kepentingan non komersial.
Layanan ini diperuntukkan bagi angkutan oksigen dan tabung oksigen kosong dengan tujuan pengiriman ke Rumah Sakit atau tempat lain yang ditentukan oleh Kementerian, Pemerintah Daerah atau Lembaga lain yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai sentra pengumpulan oksigen untuk aksi kemanusiaan tersebut.
"Promo ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat distribusi oksigen bagi masyarakat yang sedang menjalani pengobatan Covid-19," ujar Joni.
Joni mengatakan, keunggulan angkutan barang menggunakan Kereta Api di antaranya adalah waktu pengiriman yang terjadwal, tepat waktu, lebih ramah lingkungan, serta aman.
“KAI sendiri sudah mendapatkan izin khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengangkut B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) kategori DG class 2 yakni berupa gas,” kata Joni.
Hadirnya layanan pengiriman oksigen dan tabung oksigen kosong secara gratis ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya semakin banyak masyarakat yang membutuhkan oksigen untuk pengobatan Covid-19 dapat tertangani dengan segera.