Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) menyatakan, semakin mengandalkan kontribusi dari pendapatan bisnis teknologi sejak 2017.
Direktur Utama Kresna Graha Investama Michael Steven mengatakan, pencabutan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) Kresna Sekuritas sebagai anak usaha perusahaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak memiliki pengaruh banyak.
"Pencabutan SPAB sangat tidak ada artinya secara materi.
Sekarang kita punya pencapaian bisnis digital hampir 100 persen karena pendapatan sekuritas dan jasa aset manajemen sudah kecil dibanding bisnis digital kita," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Michael menjelaskan, mulai dari 2017, porsi dari bisnis teknologi sudah mendominasi pendapatan Kresna Investama sebanyak 90 persen.
"Bahkan di 2019, total pendapatan Rp 11,2 triliun itu dari (bisnis) sekuritas dan aset manajemen sangat kecil.
Baca juga: Platform Olahraga Daring Bisa Buat Anak Tetap Bergerak di Rumah Selama Pandemi
Sekali lagi kami menegaskan dengan jelas, rencananya kita fokus 100 persen (ke bisnis teknologi), banyak orang keliru menganggap kita bisnis sekuritas, padahal itu sudah tidak dalam 5 tahun lalu," katanya.
Kemudian, dia mengklaim Kresna Investama sebagai pionir daripada perusahaan teknologi di Bursa Efek Indonesia.
"Sudah jauh-jauh hari kita andalkan bisnis teknologi.
Dulu banyak orang meragukan apa benar perusahaan teknologi bisa berkiprah dengan baik di Indonesia? Kita buktikan 3 hingga 4 tahun terakhir," pungkas Michael.