TRIBUNNEWS.COM - Untuk menjawab tantangan zaman, pelaku UMKM perlu beradaptasi dengan perubahan. Terlebih, pandemi telah meningkatkan penetrasi belanja online di Indonesia.
Di sisi lain, digitalisasi UMKM sangat penting dilakukan untuk menggerakkan roda perekonomian di Indonesia, mengingat kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61,07 persen dan memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen.
Namun, yang tak kalah penting, beradaptasi dengan teknologi membuka peluang luas bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
Menyadari pentingnya akan hal tersebut, Tiffany pemilik dari UMKM Daster Ony adalah salah satu yang beradaptasi digital agar terus tumbuh.
Berkat adaptasi itu pula, sekarang, Tiffany memiliki kemampuan untuk mengekspor produk-produk yang dimilikinya.
Tiffany bercerita, ia awalnya mendirikan Daster Ony pada tahun 2014 dengan sistem penjualan secara offline di Pasar Klewer Surakarta.
Daster menjadi pilihan bagi Tiffany dalam berbisnis karena pakaian ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas, serta secara prospek pertumbuhan dianggap bagus karena akan tetap terpakai tanpa terlalu bergantung pada tren fesyen.
Dua tahun berselang, ia menyadari perlu untuk melakukan gebrakan baru dalam bisnisnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjual produknya secara online dengan memanfaatkan platform Shopee.
Langkahnya tersebut ternyata memberikan efek positif yang luar biasa bagi roda bisnis Daster Ony.
Tiffany mengatakan, omzetnya mengalami peningkatan drastis. Ia juga merasakan banyak sekali perubahan setelah menjual produk daster batiknya di Shopee.
Penjualan di Shopee naik sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan penjualan secara offline.
Melalui berbagai program yang didukung oleh Shopee seperti flash sale dan gratis ongkir, Daster Batik Ony berhasil mengirimkan lebih dari 50 paket per hari.
Bahkan ada satu momen yang tidak terlupakan bagi Tiffany, yakni saat berpartisipasi mengikuti kampanye Shopee.
Di salah satu kampanye besar Shopee, para karyawan di balik Daster Ony rela menghabiskan waktu hingga larut malam karena penjualan Daster Ony berhasil melejit hingga 4 kali lipat.
Bawa batik lokal Go International
Dengan terus belajar dan beradaptasi, akhirnya membawa Tiffany bergabung ke Program Ekspor Shopee pada Maret 2021 lalu.
Menurut pihak Shopee, program tersebut sengaja dilaksanakan untuk terus mendorong potensi UMKM lokal agar mampu melebarkan sayapnya hingga ke pasar mancanegara.
Selain menghadirkan Program Ekspor Shopee, sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia ini juga meresmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo pada 18 Mei 2021 lalu.
Beragam inovasi tersebut sengaja diluncurkan untuk memberikan edukasi, pelatihan, dan pendampingan bagi para UMKM supaya percaya diri masuk ke pasar internasional.
Dalam hal ini, Shopee juga memberikan fasilitas kemudahan proses pengiriman dan pembayaran.
Berbagai program tersebut disambut baik oleh para pelaku UMKM, salah satu Batik Ony milik Tiffany.
Sebulan mengikuti program tersebut, Tiffany mendapatkan banyak ilmu yang dapat membantu bisnisnya agar terus berkembang.
"Saya berterima kasih dengan edukasi, pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh Shopee kepada kami para penjual dalam terus meningkatkan performa bisnis kami. Tidak dapat dipungkiri, semua itu memberikan dampak yang signifikan," jelasnya.
Sebelum bergabung dengan program tersebut, Tiffany pernah mencoba ekspor secara mandiri namun prosesnya tidak semudah mengekspor melalui Shopee.
"Senang sekali dapat diberikan kesempatan untuk bisa mengekspor produk dengan proses yang mudah," katanya.
Dengan Program Ekspor Shopee, Tiffany tidak perlu mengkhawatirkan proses ratusan pengiriman dan pembayaran yang berbeda-beda di tiap negara tujuan seperti Malaysia dan Singapura.
Mampu mempekerjakan banyak karyawan hingga bertahan di tengah pandemi
Berbagai upayanya tersebut terus membuahkan hasil yang memuaskan.
Sebagai contoh nyatanya, seiring peningkatan penjualan, maka karyawan yang diserap oleh Daster Ony semakin banyak.
Efek domino lainnya, berbagai adaptasi yang dilakukan juga membuat bisnisnya mampu bertahan dan tetap stabil selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Bersyukur karena sudah menjual daster miliknya di Shopee sejak 2018 dan mengembangkan toko online yang dimilikinya di Shopee, karena selama pandemi tidak bisa menjual produk secara offline terutama saat masa PPKM di mana tokonya tutup selama 1 bulan lamanya," kata Tiffany.