Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi Arista Atmadjati beranggapan, di tengah pembatasan akibat pandemi Covid-19 maskapai penerbangan dapat memanfaatkan penerbangan kargo untuk dapat bertahan.
Menurutnya, dengan memanfaatkan penerbangan kargo tentunya setidaknya dapat membuat maskapai dapat bertahan di tengah pembatasan penumpang saat ini.
Baca juga: Garuda Optimalkan Angkutan Kargo untuk Genjot Kinerja, Begini Tanggapan INACA
"Saat ini bisnis e-commerce sedang meningkat, dan ini menjadi momentum untuk pengiriman kargo dari wilayah satu ke wilayah lain oleh maskapai," kata Arista saat dihubungi Tribunnews, Senin (2/8/2021).
Ia menilai, yang terpenting saat ini mendapatkan pendapatan untuk operasional karyawan dan cicilan pesawat yang harus dibayarkan oleh maskapai.
Baca juga: 330 Tentara AS Tiba di Palembang, Bakal Ikuti Latihan Garuda Shield
"Selain itu, maskapai juga dapat memanfaatkan penerbangan charter sebagai upaya dalam mendapatkan pendapatan di tengah pandemi ini," ucap Arista.
Baca juga: Bakal Diguyur Hadiah, Greysia Polii ke Erick Tohir: Pak Erick Masih Ingat 2012? Ini Hadiah Gantinya
Jadi, lanjut Arista, solusi jangka pendek saat ini agar maskapai penerbangan dapat bertahan dengan memanfaatkan pengiriman kargo serta charter flight.
Sementara itu beberapa waktu lalu International Air Transport Association (IATA) memprediksi bahwa kondisi pandemi Covid-19 masih akan berdampak terhadap industri penerbangan sepanjang 2021.
Mengutip dari laman situs resmi IATA pada Selasa (27/7/2021), industri penerbangan masih harus berhadapan dengan beberapa tantangan selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.
Baca juga: Kru Maskapai Penerbangan Asing Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Jika Akan Turun dari Pesawat
Dalam laporan terbaru IATA yaitu Aviation: preparing the return of travel, Grant Thornton menjelaskan bahwa tiga poin utama yang menjadi tantangan di industri penerbangan termasuk oleh perusahaan maskapai hingga penyedia layanan sewa armada pesawat.
Berikut tantangan yang masih harus dihadapi oleh industri penerbangan sepanjang 2021:
1. Utang dan Restrukturisasi
Tantangan pertama yaitu berdampak langsung pada maskapai penerbangan, dimana utang modal yang diperoleh melalui kepemilikan atau penyewaan pesawat memakan porsi besar dari biaya tetap mereka.
Alhasil dengan kondisi perusahaan penyedia armada pesawat tidak mau mengambil kembali pesawat mereka, maskapai penerbangan perlu menegosiasikan kembali kesepakatan mereka dengan perusahaan leasing dan pembiayaan untuk mendapat penangguhan maupun penurunan suku bunga untuk jangka waktu yang masuk akal.