Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo mengatakan ke depannya, pihaknya akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di stasiun-stasiun dengan membangun hunian berkonsep Transit Oriented Development atau TOD.
Stasiun, kata Diediek, akan menjadi simpul integrasi antarmoda sehingga memudahkan penghuni dapat bermobilisasi.
Baca juga: Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio, Himpitan Pandemi Dinilai Jadikan Masyarakat Sempat Beri Respons Positif
Jika hal ini dapat dilakukan di seluruh kawasan stasiun yang ada di kawasan Jabodetabek, maka stasiun tidak hanya sebagai tempat untuk naik turun penumpang.
"Stasiun bisa menjadi tempat yang nyaman, aman dan terkoneksi dengan kawasan lain sehingga menjadi lifestyle baru," kata Didiek di sela-sela topping off Cisauk Point, Kabupaten Tangerang Banten belum lama ini.
Baca juga: Moncer di Olimpiade Tokyo, Takefusa Kubo Beri Dilema ke Real Madrid
Konsep TOD dapat mendukung program Pemerintah agar masyarakat beralih untuk menggunakan transportasi umum sehingga kemacetan yang ada di wilayah Jabodetabek dapat teratasi dan kita dapat mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersahabat.
Terkait topping off Tower Sapphire Cisauk Point, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman mengatakan, penyelesaian proyek sesuai target menjadi fokus dalam meningkatkan kepercayaan konsumen.
“Topping off Tower Sapphire Cisauk Point, kolaborasi kami bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini adalah bukti komitmen kami dalam menepati janji kepada para konsumen.
Meski dalam situasi pandemi COVID-19 dengan segala tantangannya, kami tetap menyelesaikan pembangunan Tower Sapphire Cisauk Point tepat waktu,” ujar Rizkan.
Baca juga: Corona Muncul Lagi di Wuhan, Pemerintah Setempat akan Lakukan Tes Covid kepada Seluruh Warga
Cisauk Point merupakan proyek mixed-use dan high rise berkonsep Transit Oriented Development (TOD) hasil kolaborasi antara PT Adhi Commuter Properti dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengembangkan lahan 1,65 hektar di kawasan Cisauk, Tangerang.
“Cisauk Point merupakan salah satu dari 11 mahakarya yang sedang dijalankan oleh PT Adhi Commuter Properti yang berkonsep TOD atau Transit Oriented Development," katanya.
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch mengatakan, Cisauk Point betul-betul mengadaptasi konsep TOD di mana lokasinya tepat menempel dengan Stasiun Cisauk.
“Berdasarkan pengamatan saya, Cisauk Point adalah satu-satunya hunian yang memang betul-betul berbasis TOD karena menempel dengan Stasiun commuter line Cisauk," katanya.
Selain itu terhubung juga dengan intermoda BSD dan terminal bus.
Baca juga: Janji Cairkan Rp 2 T, Anak Akidi Tio Sakit, Ambulans Datang Bawa Tabung Oksigen ke Rumah Heriyanti
Kondisi kelebihan-kelebihan inilah yang tidak ada di tempat lain. Semua hunian yang berbasis TOD, secara nilai pasti akan naik dan secara sewa akan lebih tinggi dibandingkan hunian yang tidak berbasiskan TOD,” tandas Ali.
Project Director Cisauk Point Teguh Waskitha mengatakan, Cisauk Point akan dikembangkan menjadi enam tower yang terdiri dari empat tower non subsidi, yakni Sapphire, Amethyst, Ruby, dan Diamond dengan tinggi 24 lantai sebanyak 2.001 unit.
Kemudian dua tower bersubsidi, yakni Jasper dan Agate dengan tinggi 19 lantai sebanyak 640 unit, juga terdapat area komersial.
“Khusus Tower Sapphire, tower pertama yang dibangun dan dipasarkan sejak Agustus 2019 mendapatkan respons sangat positif dengan berhasil terjual hingga 90 persen,” paparnya.
Setelah topping off dan serah terima Tower Sapphire, sambung Teguh, Cisauk Point akan melanjutkan pembangunan tower kedua yaitu Amethyst.
Sesuai rencana, Tower Amethyst dengan jumlah 559 unit akan mulai dibangun pada triwulan 3 tahun 2022, dan selesai pada akhir tahun 2024.