Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, literasi keuangan masyarakat Indonesia terhadap perbankan syariah masih jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional.
Dirinya mengatakan, saat ini literasi perbankan syariah masih di bawah 10 persen. Sedangkan literasi bank konvensional berada di atas 35 persen
“Tantangan yang dihadapi perbankan syariah yang pertama adalah dari sisi literasi dan edukasi,” jelas Hery di acara bincang-bincang Kompas Gramedia, Selasa (3/8/2021).
“Literasinya masih sangat rendah, masih di bawah 10 persen. Sedangkan perbankan konvensional sudah di atas 35 persen,” sambungnya.
Hal tersebut bisa diartikan, dari 100 orang Indonesia, hanya di bawah 10 orang saja yang mengerti tentang perbankan dan keuangan syariah.
Baca juga: BI Sebut Ekonomi Syariah Indonesia Sudah Mulai Pulih Sejak Awal 2021
Dalam catatannya, jumlah penduduk muslim Indonesia hampir menembus angka 210 juta jiwa, atau setara dengan 87 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca juga: PKS: Bank Syariah Indonesia Harus Capai Target Tanpa Tinggalkan Umat
“Memang agak ironi, tahun lalu kita lihat penduduk muslim terbesar di dunia ada di indonesia, Walaupun kita bukan negara islam, tetapi penduduk muslim kita hampir 210 juta jiwa atau lebih dari 87 persen dari populasi Indonesia,” papar Hery.
Hery mendorong seluruh pihak bergandengan tangan untuk memajukan literasi perbankan dan keuangan syariah di Indonesia.
Sehingga market share dapat dapat tumbuh lebih besar lagi kedepannya.
“Market share perbankan syariah masih sangat kecil meskipun di angka 7 persen. Sementara negara lain seperti Malaysia itu sudah 30 persen, Brunei di atas 50 persen, dan Arab Saudi angkanya lebih dahsyat,” pungkas Hery.