Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyiapkan 19 pembangkit listrik tenaga uap, untuk memproduksi oksigen medis murni dengan kapasitas 2 hamper ton per hari.
Produksi oksigen ini sendiri berasal dari pembangkit listrik tenaga uap yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali dan PT Indonesia Power.
Baca juga: Selain ke Rokan, PLN Berkontribusi Pasok Listrik ke Blok Migas Lain
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, dengan adanya 2 hamper ton oksigen murni dari PLN ini menambah pasokan oksigen untuk penanganan Covid-19.
"Sebelumnya ada pasokan oksigen dari perusahaan BUMN yaitu Krakatau Steel sebesar 3 hamper ton, dan sekarang 2 hamper ton dari PLN," ucap Erick dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/8/2021).
Ia juga menyebutkan, dengan sinergi dari perusahaan BUMN ini tentunya sangat memberikan dampak terkait penanganan Covid-19 melalui pasokan oksigen murni.
Baca juga: Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, PLN Jaga Keandalan Listrik Demi Ketahanan Energi NKRI
Sementara itu menurut Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, bahwa oksigen murni yang diproduksi oleh pembangkit listrik tenaga uap ini telah mendapat uji dari Kementerian Kesehatan dan bisa digunakan untuk penanganan Covid-19.
Zulkifli juga menyebutkan, saat ini produksi oksigen medis murni dipasok oleh pembangkit listrik tenaga uap yang berada di Muara Karang.
"Oksigen yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga uap Muara Karang ini dikelola oleh PT Pembangkit Jawa Bali dan tingkat kemurniannya 99,9 persen," kata Zulkifli.
Oksigen yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga uap ini, lanjut Zulkifli, dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit Covid-19 dalam menangani pasien.