Laporan wartawan Tribunnews.com/Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokocrypto, platform jual beli bitcoin dan aset crypto merangkul kepercayaan masyarakat Indonesia terlebih lagi di masa pandemi.
CMO Tokocrypto, Nanda Ivens menuturkan pihaknya membuat program khusus 1TKOfor1Indonesia agar dapat berperan aktif dalam ekosistem aset kripto.
“Ini adalah bentuk upaya kami untuk mengenalkan dan menumbuhkan industri aset kripto dan blockchain di Indonesia. Per hari ini tercatat kurang lebih 21,000 orang yang melakukan registrasi di Tokocrypto sejak program #1TKO1Indonesia," katanya, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, banyak yang mencoba untuk mencari peluang lain dalam memperoleh pendapatan melalui instrumen investasi aset kripto.
Seorang karyawan yang terkena dampak pandemi Salsha Nabila menuturkan, tidak hanya biaya withdrawal yang murah, event dan program mingguan Tokocrypto sangat menarik.
"Utilitas TKO yang ada tentunya memberikan kepercayaan bagi user untuk menginvestasikan dananya dan memperoleh berbagai benefit di TKO," ungkap Salsha.
Sementara itu, Glenn Ardi, Founder Ngomongin Uang (NGOMU) yang memiliki segudang kesibukan juga memilih TKO sebagai salah satu diversifikasi investasi aset kriptonya.
Glenn mengatakan bahwa dirinya sudah berinvestasi TKO sejak pertama kali TKO diluncurkan.
“Saya memutuskan ikut berinvestasi di TKO sebagai exchange token dari Tokocrypto," ujar Glenn.
Tokocrypto telah melakukan token burn pertama kalinya dengan membakar hampir 200,000 TKO.
Token burn adalah proses pengurangan token secara permanen yang dilakukan demi menjaga suplai TKO Token tetap stabil.