News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirut Garuda Ungkap Sudah Kembalikan 13 Pesawat ke Lessor Tahun Ini

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya memulangkan pesawat sewaan kepada lessor untuk menjaga arus kas perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan tahun ini sudah 13 pesawat yang dipulangkan.

"Di tahun 2021 tidak ada. Tahun 2021 sudah 13 pesawat dan kita masih negosiasi lagi. Kita masih terus nego lagi menterminasi pesawat sebagian pembayarannya sudah dihentikan," tutur Irfan kepada Tribun, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Jenis Pesawat Garuda Menakjubkan Udah Kaya Showroom

Pihaknya sejak tahun lalu sudah melakukan negosiasi dengan lessor bahwa persoalan saat ini basis komersial.

Namun mereka menyampaikan perjanjian tidak bisa diberhentikan atau early termination.

Garuda Indonesia diminta membayar sampai habis masa kontraknya.

Baca juga: Pengamat Beberkan Syarat Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung 

"Kita negosiasi sewanya. Tahun lalu kita menurunkan 11 juta dolar AS setiap bulan," papar Irfan.

Ada beberapa asumsi yang untuk menggenjot revenue pada Desember tahun 2020 tetapi tidak terjadi.

Sebelumnya lagi ada larangan mudik dan sebagainya dan terakhir PPKM, kondisi ini membuat Garuda makin tertekan.

Baca juga: Meski Sedih, Yenny Wahid Mundur dari Komisaris Independen Garuda, Demi Adanya Efisiensi Biaya

"Alhamdulilah ada beberapa lessor yang bisa menerima negosiasi Garuda Indonesia. Garuda tidak perlu membayar payment holiday, ini lumayan sudah mendekati tambahan 7 juta dolar AS. Kita juga terus negosiasi denga lessor lain ini bersamaan waktunya dengan proses PKPU. Sekarang outstanding kita masih mendiskusikan penanganannya.

Garuda Indonesia menunda rencana pengoperasian pesawat 777-300 (Garuda Indonesia)

Ia mengakui problem utama yang dialami Garuda Indonesia hanya dua fixed cost termasuk uang sewa terhadap lessor dan cost SDM yang terlampau tinggi.

Sebelum terjadi pandemi tidak ada yang salah dari bisnis model yang ini apalagi selama 40 tahun terakhir industri pesawat terbang selalu menunjukkan growth.

"Jadi tidak salah juga. Di saat pandemi ini kita punya fixed cost susah turunnya. Dua faktor fixed cost yang cukup menantang memang sewa pesawat dan soal SDM," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini