Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah harus bisa mengendalikan penyebaran Covid-19, jika target pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5 persen hingga 5,5 persen ingin dicapai.
"Kuncinya dipengendalian Covid-19, sepanjang memang bisa dikendalikan maka pertumbuhan ekonomi 5 persen masih wajar-wajar saja," tutur Ketua Bidang Kebijakan Publik Apindo Sutrisno Iwantono saat dihubungi, Senin (16/8/2021).
Menurutnya, jika virus dapat dikendalikan maka konsumsi rumah tangga akan mengalami kenaikan, karena masyarakat dapat beraktivitas kembali dan akhirnya ekonomi berputar kembali.
Baca juga: Jokowi: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5 Sampai 5,5 Persen
"Konsumsi rumah tangga itu, porsinya 50 persen lebih dari produk domestik broto. Jadi kalau mau naikan PDB maka konsumsi harus didorong," ucapnya.
Namun, Sutrino mengaku pertumbuhan ekonomi tahun depan masih akan berat untuk naik tinggi, dari proyeksi pada tahun ini di bawah 4 persen.
"Kalau saya lebih konservatif, belum lah di atas 5 persen tapi di bawah 5 persen. Kalau target pemerintah 5 persen juga wajar, saya sih belum menghitung tapi lebih konservatif dari pada pemerintah," tuturnya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen Dinilai Hanya Berdampak untuk Kelas Atas
Sebelumnya, Presiden Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 pada kisaran 5 - 5,5 persen.
Asumsi tersebut berdasarkan pada kebijakan reformasi struktural, serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan di tahun 2022 adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen," kata Jokowi dalam Pidato APBN Tahun 2022 Beserta Nota Keuangan di Rapat Paripurna DPR RI, Senin, (16/8/2021).
Baca juga: Tingkatkan Sektor Perekonomian Maluku, Kemenhub Gelar FGD Penetapan Alur Pelayaran
Pemerintah, kata Jokowi, akan berusaha semaksimal mungkin mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen.
Meskipun demikian kewaspadaan tetap harus dijaga mengingat perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis.
"Kita akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Pandemi Covid-19," katanya.