Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memperkirakan tingkat inflasi nasional pada tahun 2021 dan 2022 akan tetap terjaga di kisaran 3 persen hingga 1 persen.
Dirinya melanjutkan, Indonesia harus siap mengantisipasi kenaikan inflasi di 2022.
Hal tersebut didasarkan dengan adanya prediksi kenaikan permintaan dan harga komoditas dunia.
“Kami perkirakan inflasi pada tahun 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen,” ucap Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual, Rabu (25/8/2021).
“Meskipun, risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu kita antisipasi sejalan dengan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa inflasi hingga Juli 2021 di seluruh daerah maupun secara nasional masih terkendali.
Baca juga: Perluas Bisnis, Perusahaan Voucher Diskon Sasar Nasabah Bank
Hal ini sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan, serta ketersediaan pasokan.
"Tercatat inflasi tahun ini per Juli terjaga rendah di angka 1,52 persen year on year (yoy)," papar Perry.
Ia mengungkapkan, terjaganya tingkat inflasi dan stabilitas harga bisa jadi momentum untuk memperkuat peran UMKM pangan dalam struktur perekonomian nasional.
“Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. Seluruh kebijakan Bank Indonesia kita arahkan untuk pertumbuhan pro growth,” pungkas Perry Warjiyo.