Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi yakni Hutama Karya, baru saja menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) tahap I tahun anggaran 2021 senilai Rp6,2 Triliun.
Perseroan mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat penugasan pengusahaan jalan tol Trans Sumatera (JTTS)
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, PMN yang telah diterima perusahaan akan digunakan untuk tiga ruas JTTS.
“Sesuai yang terdapat di dalam APBN tahun 2021, PMN sebesar Rp6,2 triliun akan dialokasikan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,09 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp 2,702 triliun dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp414 miliar,”ucap Tjahjo, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Transaksi Tol Nir Sentuh MLFF Jadi Solusi Atasi Macet dan Antrean di Gerbang Tol
Dirinya kembali melanjutkan, selain menerima PMN tahap 1, saat ini Perseroan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 tahap II dan III sebesar Rp 19 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di 8 ruas JTTS.
Diantaranya ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ruas Sp. Indralaya-Muara Enim, ruas Kisaran-Indrapura, ruas Sigli-Banda Aceh dan ruas Pekanbaru-Pangkalan.
Baca juga: Mulai Diberlakukan September 2022, Ini Tahapan Penerapan MLFF di Jalan Tol
Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan pembangunan JTTS, Perusahaan membutuhkan dukungan pendanaan dari Pemerintah melalui PMN.
“Untuk menyelesaikan target pembangunan khususnya di tahap I yang terdiri dari 8 (delapan) ruas jalan tol, sebelumnya perusahaan telah melakukan berbagai alternatif pendanaan melalui creative financing mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi,” papar Tjahjo.
Baca juga: Kisah Warga Terdampak Pembangunan Tol di Sleman Wakafkan Sisa Tanah untuk Rumah Keranda
“Namun di luar itu, Perusahaan juga membutuhkan financing support melalui PMN berkelanjutan ini untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Hutama Karya juga sedang mengajukan usulan PMN Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp31,350 Triliun dalam bentuk tunai yang akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas JTTS yang ditargetkan rampung keseluruhan di 2023.
Hingga saat ini seluruh PMN yang diterima perusahaan telah menghasilkan JTTS yang terbangun dan beroperasi hingga kurang lebih 531 kilometer diantaranya yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang-Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 Km), Tol Sigli-Banda Aceh seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 Km) dan seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 Km).