Keberhasilan Indonesia dalam memenuhi standar emisi Euro IV juga memerlukan kontribusi dari masyarakat, terutama dalam hal penggunaan BBM oktan tinggi.
Karena itu, Kementerian ESDM menyarankan para pengguna kendaraan bermotor untuk mulai beralih dari BBM oktan rendah dan menggunakan BBM ramah lingkungan tersebut.
Kemajuan teknologi kendaraan menuntut penggunaan BBM yang lebih berkualitas. Karena itu, peralihan ke BBM oktan tinggi merupakan hal yang perlu diprioritaskan oleh masyarakat.
Dorong masyarakat gunakan BBM oktan tinggi melalui Pertamina Langit Biru
Dalam rangka mendorong peralihan masyarakat menuju penggunaan BBM oktan tinggi, Kementerian ESDM juga telah membatasi outlet penjualan BBM premium.
Demi mendukung usaha pemerintah untuk memenuhi standar emisi Euro IV, Pertamina terus mendorong minat masyarakat dalam penggunaan BBM oktan tinggi yang berkualitas dengan menjalankan program Pertamina Langit Biru (PLB)
Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pertamina perlahan menunjukkan hasil yang baik dengan mulai menurunnya tren konsumsi BBM Premium di tahun ini.
Berdasarkan catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapan Premium selama Januari sampai Juli 2021 mencapai 2,71 juta kilo liter (KL) atau hanya 27,18 persen dari kuota tahun ini sebesar 10 juta KL.
Pada saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR-RI, Menteri ESDM Arifin Tasrif pun mengungkapkan bahwa konsumsi BBM Premium di 2021 mulai menunjukkan penurunan tren.
"Sesuai dengan program langit biru Pertamina, outlet penjualan premium mulai dikurangi pelan-pelan, terutama pada saat pandemi, di mana crude jatuh, subsitusi dengan Pertalite," ucap Arifin dalam keterangan resminya, Minggu (29/8/2021).
Arifin melanjutkan, "Maka kami harap akan ada shifting konsumsi ke lebih baik yakni Pertamax. Dalam hal ini, kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik.”
Anda pun dapat turut ambil bagian dalam mengurangi pencemaran udara di tanah air dengan mulai memanfaatkan BBM oktan tinggi untuk kendaraan Anda.
Dengan menggunakan BBM oktan tinggi seperti Pertamax, diharapkan Indonesia dapat segera mencapai standar emisi Euro IV.