TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT. Krakatau Bandar Samudera (Krakatau International Port/KIP) menjalin kerja sama dengan PT. Jasa Armada Indonesia, Tbk (PT JAI).
CEO Krakatau International Port M. Akbar Djohan menjelaskan, hal ini dimaksud agar KIP bisa menjadi role model bagi cargo bulk di Indonesia.
“Perkembangan daripada port memang sudah sangat revolusioner, kami tidak berhenti melakukan inovasi terutama integrasi pelayaran dengan melakukan inovasi-inovasi untuk menghasilkan new revenue stream," kata Akbar saat penandatanganan perjanjian di Kantor KIP Jakarta pada Jumat (17/09/2021).
"Kalau dulu pelabuhan hanya tempat berlabuh, hanya bongkar muat, kami berembuk dan berdiskusi dengan beberapa stakeholder, kita coba memperkuat port managementnya, kita coba develop sekalian dengan ship managementnya, sehingga pelabuhan kami dapat menjadi role model yang bisa dedicated untuk cargo bulk," lanjutnya.
Baca juga: Angkutan Kargo Udara Jadi Nafas Baru Maskapai yang Megap-megap karena Covid-19
PT Krakatau Bandar Samudera merupakan operator pelabuhan Krakatau International Port (KIP) yang didirikan pada tahun 1996 dengan 340 afiliasi yang meliputi perdagangan, logistik, manufaktur.
KIP merupakan pelabuhan curah kering terbesar dan terdalam di Indonesia yang melakukan pengembangan bisnis salah satunya dalam bidang marine service.
Perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat mendukung visi KIP untuk meningkatkan layanan pelabuhan ke depan yang terintegrasi dengan jasa logistik, dengan senantiasa memberikan pelayanan bernilai tambah di bidang kepelabuhan dan logistik berbasis pada konsep “Smart Port” yang berwawasan lingkungan (green port).
“Tentunya dari opportunity ini diharapkan bisa meng-eksplore ekosistem yang dimiliki KIP karena memiliki jalur kereta api dan ekosistem industri yang kuat, ini yang akan kami optimalkan sedini mungkin," ungkap Akbar.
Selain itu, dengan adanya sinergi dan kolaborasi ini, diharapkan juga dapat mendukung percepatan penurunan biaya logistik sehingga percepatan perbaikan ekonomi nasional khususnya di masa pandemi dapat terwujud.
"Mudah-mudahan dengan langkah awal ini kita bisa wujudkan secara maksimal dan memberi nilai tambah bagi kedua belah pihak, dan stakeholder kami," ungkap Akbar.
Sementara Direktur Utama PT JAI Amri Yusuf mengungkapkan kolaborasi ini dapat mempercepat sarana ekonomis sehingga kompetensi dan potensi yang dimiliki kedua belah pihak dapat terintegrasi dengan baik.
“Kalau kita bisa eksekusi kerjasama ini, secara internal buat kita, bisa mempercepat sarana ekonomis, sehingga dapat sharing pengalaman, sharing resources, market yang ada di depan mata bisa kita garap bersama. Jadi apa yang menjadi kompetensi dan potensi yang dimiliki, mungkin bisa kita kapitalisasi bersama," kata Amri.