Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani tidak yakin Indonesia dapat swasembada gula, seiring lahan tebu di dalam negeri yang terbatas.
"Kalau melihat kemampuan lahan, kemudian kebutuhan padi dan sebagainya. Kayaknya tidak mungkin Indonesia memaksakan swasembada seluruh gula," ujar Ghani saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Senin (20/9/2021).
Baca juga: SNI dan Regulasi yang Proporsional Kunci Optimalkan Manfaat HPTL
Menurutnya, saat ini produktivitas tebu nasional rata-rata 5 ton per hektar, padahal tahun 1930 mencapai 150 ton per hektar.
"Kami melakukan transformasi gula PTPN, untuk memujudkan kemandirian gula nasional. Bukan gula secara total," paparnya.
Untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi, kata Ghani, PTPN melalui produknya Nusa Kita ditargetkan menguasai 10 persen dari konsumsi gula nasional.
Baca juga: Menteri BUMN Sebut Tebu Rakyat Wajib Terlibat Percepatan Swasembada Gula
"Kami punya 10 unit produksi, nantinya target kami 400 ribu ton. Ini nantinya mengurangi impor gula juga," paparnya.
Selain gula, PTPN juga menggenjot produksi minyak goreng dengan merek Nusa Kita.
"Nantinya 6 persen dari share nasional (bisa dikuasai). Jadi tahun 2024, kami akan produksi minyak goreng ritel 250 ribu ton, dan kami sudah punya pabriknya di Sumatera Utara kapasitasnya 400 ribu ton," tutur Ghani.