Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan proses restrukturisasi utang dengan total fasilitas kredit sebesar Rp29,2 triliun dari 21 bank.
Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan ke-21 bank-bank tersebut mendukung restrukturisasi utang Perseroan Induk dengan memberikan perpanjangan masa kredit hingga 5 tahun ke depan.
“Proses restrukturisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan dan kedepanya juga akan meningkatkan kepercayaan dan optimisme seluruh pihak kepada Perseroan,” kata Destiawan dalam keterangannya, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Dirut Waskita Karya dan Petinggi Bank Mandiri Bicara Adaptasi Perusahaan Selama Masa Pandemi
Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan CAGR hingga 25 persen pada 3 hingga 5 tahun kedepan.
Destiawan menuturkan pada kinerja semester pertama tahun ini dengan mencatatakan laba bersih usaha sebesar Rp33,4 miliar atau meningkat sebesar 102.5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Waskita menjalankan delapan Stream Penyehatan Keuangan Waskita terdiri dari proses restrukturisasi Perseroan Induk dan anak usaha, Penjaminan Pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.
Baca juga: Eri Prananto Ditunjuk Jadi Direktur Utama Waskita Realty
Perseroan juga memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah untuk dapat melakukan percepatan pelaksanaan strategi-strategi penyehatan keuangan Waskita.
“Dengan implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, Perseroan dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional, terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia,” lanjutnya.
Baca juga: Waskita Karya Perkuat Proyek Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pembangkit Listrik
Adapun bank-bank yang telah mendukung penuh proses restrukturisasi utang Perseroan di antaranya Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank BTPN, Bank Syariah Indonesia, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank DKI, Bank Panin, Bank Permata.
Kemudian Bank KEB Hana, Bank Shinhan, Bank CTBC Indonesia, Maybank, BNP Paribas, Bank SBI Indonesia, Bank Resona Perdania, Bank UOB, Bank of China, Bank QNB, Bank OCBC NISP, dan Bank CCB Indonesia.