Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto diminta turun tangan mengatasi perbedaan data stok jagung nasional, antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
"Harus ada sinkronisasi data antara kedua kementerian itu. Mungkin Pak Menko Perekonomian bisa melakukannya," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung saat dihubungi, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Komisi IV DPR Minta Kementan Ungkap Data Stok Jagung 2,3 Juta Ton
Menurut Martin, Airlangga harus segera mempertemukan kedua menteri tersebut dan mengecek data secara benar terkait stok jagung di lapangan.
"Harus ada data yang pasti, Mendag kemarin saat rapat dengan Komisi VI siap membeli kalau ada stok jagung serperti disampaikan Kementan sebanyak 2,3 juta ton," paparnya.
"Ini harus diselesaikan, kalau ada stok 2,3 juta ton jagung, itu ada di mana? Kalau memang tidak cukup, impor juga tidak masalah," sambung Martin.
Baca juga: CIPS Jelaskan Akar Masalah Harga Jagung Tinggi saat Stok Mencukupi
Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Selasa (21/9/2021), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut kenaikan harga jagung di lapangan akibat supply and demand yang tidak seimbang.
"Kalau kita punya 2,3 juta ton jagung, mungkin tidak harga meroket seperti itu? Tidak mungkin," kata Lutfi.
Sehari sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengklaim pasokan jagung mencapai 2,37 juta ton.
Baca juga: Gaduh Stok Jagung, Kementan dan Kemendag Diminta Jangan Bikin Bingung Masyarakat
Harga jagung belakangan jadi sorotan terlebih usai aksi seorang peternak ayam yang membentangkan poster terkait mahalnya harga jagung, saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Blitar, Jawa Timur.
Jokowi pun kemudian memanggil perwakilan peternak ayam ke Istana Negara.
Setelah pertemuan, Presiden langsung memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan jagung sebagai pakan ternak dengan harga Rp 4.500 per kilogram.