Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggandeng ExxonMobil Indonesia terkait pengembangan bisnis di sektor hulu hingga hilir, demi memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengantisipasi transisi energi menuju net zero.
Menanggapi kerja sama ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya mendukung penuh.
Terutama dalam hal menjawab tantangan untuk mewujudkan nol-bersih emisi karbon.
Baca juga: Pertamina Rosneft Gandeng PLN Dalam Penyediaan Listrik Pada Pembangunan Kilang GRR Tuban
“Saya menyambut baik penguatan kerjasama Pertamina dengan ExxonMobil Indonesia ini, juga dukungan yang diberikan Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,” ucap Menteri Erick, Jumat (24/9/2021).
“Ini adalah langkah nyata dan kolaboratif untuk menjawab tantangan transisi energi yang sudah memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net-zero. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak,” sambungnya.
Baca juga: Kolaborasi 3 Startup Go Green Siap Bantu Pemerintah dalam Perdagangan Karbon
Dalam kerja sama ini, kedua perusahaan memberikan dukungan kepada afiliasi bisnis untuk melakukan sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Beberapa potensi kerjasama skala global multi-tahun telah teridentifikasi.
Potensi tersebut antara lain pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu dan hilir, termasuk melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon, juga kerjasama lain untuk meningkatkan value perusahaan masing-masing di berbagai mata rantai bisnis hilir migas.
Baca juga: Sebut Masker Bisa Memicu Keracunan Karbon Monoksida, Dokter di Oregon Kehilangan Lisensinya
Potensi pengembangan kolaborasi lainnya antara lain pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
Sebagai informasi, sejak 1971 Pertamina dan ExxonMobil sudah memiliki kerjasama strategis pada sisi hulu.
Dan kali ini dilakukan penandatanganan pada downstream atau hilirisasi dengan ExxonMobil agar Indonesia mendapatkan akses infrastruktur energi yang baik kedepannya.
Kolaborasi ini, khususnya diharapkan dapat mendorong penguatan hilirisasi industri migas terutama terkait pemanfaatan teknologi ExxonMobil untuk Pertamina dalam meningkatkan kapabilitas kilang, petrokimia, lubricant, dan produk turunan lainnya, serta memperluas akses pasar turunan produk migas.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menambahkan, kerjasama juga akan dikembangkan pada kolaborasi pada penanganan isu global terkait penyelamatan lingkungan melalui studi bersama dan peluang bisnis dalam teknologi rendah karbon termasuk Carbon Capture, Utilization and Storage.
Kerjasama ini juga sejalan dengan aspirasi global Pertamina pada aspek Environment, Social and Governance.
“Saat ini kolaborasi CCUS sedang dalam pembahasan lebih lanjut dan diharapkan dapat merepresentasikan kolaborasi G2G untuk tujuan yang lebih besar dan saling menguntungkan,” pungkas Nicke.