Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) dan Cemindo Gemilang (Cemindo) menandatangani perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) pabrik semen di Cibitung, Jawa Barat, untuk mengembangkan bisnis serta upaya memenuhi kebutuhan pasar.
Abednedju Giovano W. Sangkaeng, Direktur Utama GRP mengungkapkan kerjasama ini turut mendukung upaya menghasilkan semen yang ramah lingkungan, antara lain dengan memanfaatkan by-product yang dihasilkan oleh GRP.
“Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan usaha perusahaan dan memenuhi kebutuhan pasar akan produk semen yang berkualitas. Pemanfaatan by product ini, adalah salah satu dari upaya perusahaan dalam menjalankan proses produksi yang semakin ramah lingkungan juga sebagai bagian dari roadmap menuju zero carbon. ” ujarnya, Jumat (24/9/2021).
Vince Erlington Indigo, Wakil Presiden Direktur PT Cemindo Gemilang Tbk mengungkapkan, kerjasama ini merupakan bagian dari roadmap perusahaan untuk menurunkan emisi karbon sebagai bagian dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Baca juga: Genjot Penjualan, Semen Indonesia Kembangkan Inovasi Produk
“Produk ramah lingkungan ini akan memberikan daya saing kepada perusahaan, sekaligus dukungan kepada pemerintah yang sedang dan terus berupaya untuk menjaga lingkungan hidup demi keberlangsungan masa depan generasi mendatang”, ujar Vince menambahkan.
Baca juga: Serbuan Baja Impor, Pemerintah Diminta Lindungi Industri Dalam Negeri
GRP merupakan salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2.200.000 ton baja setiap tahun yang disertifikasi organisasi sertifikasi lokal dan internasional.
Baca juga: Atur Ulang, Impor Barang Pekerjaan Konstruksi hingga LNG Tidak Kena Pajak
Sedangkan Cemindo merupakan salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia dan Vietnam, dengan kapasitas produksi 15 juta ton semen per tahun.
PT Cemindo Gemilang, Tbk memasarkan Semen Semen Merah Putih di 17 provinsi di Indonesia dan merupakan kontributor terbesar sejak tahun 2019, untuk ekspor semen dan klinker dari Indonesia.