Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rehabilitasi mangrove yang dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mulai dirasakan manfaatnya olehbwarga, terutama para nelayan di Desa Resun Pesisir, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).
Wilayah tersebut dikenal memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan, sehingga penanaman mangrove dinilai sangat mendukung bagi pengembangan usaha tersebut.
Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Berkah, Muslim mengatakan, jika program rehabilitasi mangrove sangat membantu perekonomian warga.
Bahkan, kata Muslim, masyarakat kini begitu bersemangat secara bersama-sama menjaga mangrove agar tidak ada yang menebangnya secara liar.
Baca juga: Penanaman Mangrove untuk Atasi Ancaman Kehidupan Biota Laut
“Selama saya bawa program ini, warga cukup terbantu dari segi ekonomi. Rata-rata warga di sini mata pencahariannya nelayan, sudah pasti mereka happy karena ikan akan meningkat di dekat mangrove,” ujar Muslim dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).
Dalam waktu 65 hari, KTH Berkah berhasil menanam 35 hektare di Desa Resun Pesisir, Kabupaten Lingga dengan 115.000 bibit mangrove yang dibeli langsung dari warga sekitar.
“Semua warga di sini kita berdayakan. Nah karena mereka dari dulu sudah paham cara pembibitan mangrove, jadi bibit mangrove ini kita beli dari warga, harga bibitnya sendiri Rp700 per biji,” pungkasnya.
“Kami juga berharap ada program BRGM selanjutnya agar masyarakat juga lebih senang lagi dalam meningkatkan penghasilan mereka. Misalnya bantuan tambak udang dan kepiting yang menjadi andalan warga di sini,” sambung Muslim.
Seperti diketahui, Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi target rehabilitasi mangrove BRGM. Di mana tahun ini luasan target rehabilitasi mangrove di Kepri adalah 5.500 hektare.
Sekretaris BRGM, Ayu Dewi Utari mengatakan, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rehabilitasi Mangrove yang dijalankan BRGM yaitu penanaman bibit mangrove yang berbasis masyarakat.
"Ini bisa jadi tambahan penghasilan baru bagi masyarakat. Ekosistem terjaga, masyarakat sejahtera," ucapnya.
Selain itu, rehabilitasi mangrove juga merupakan salah satu upaya melindungi negara, karena kerusakan mangrove dapat mempengaruhi perubahan iklim di Indonesia dan juga dunia.